Jakarta (ANTARA News) - Ulama asal Texas, Amerika Serikat, Syeikh Yusuf Estes, mengajak masyarakat Indonesia dari segala kalangan untuk berdialog dalam rangka mencari kebenaran yang akan mengubah kehidupan mereka menjadi lebih baik.

"Saat ini Islam merupakan agama yang paling tinggi pertumbuhannya. Namun di sisi lain ada dari kalangan Muslim dan pemeluk agama lainnya yang menjadi atheis, dan mereka berada dalam kegelapan," ujar Yusuf Estes kepada Antara di Jakarta, Sabtu.

Karena itu, Syeikh Yusuf mengajak seluruh masyarakat dari berbagai keyakinan untuk berdialog secara terbuka dalam rangka mencari kebenaran dengan memahami bahwa seluruh manusia pada dasarnya memiliki persamaan dalam beberapa hal.

Syeikh Yusuf Estes akan berada di Indonesia pada 17-21 Maret 2018 guna melaksanakan safari dakwah di beberapa kota di Tanah Air, yakni Jakarta, Surabaya (Jawa Timur), dan Balikpapan (Kalimantan Timur). Di lokasi tertentu dakwah Yusuf Estes terbuka untuk umum, termasuk umat non Muslim.

"Satu hal yang penting adalah temukan persamaan di antara kita, yakni, kita paham bahwa ada Tuhan yang menciptakan alam semesta dalam enam masa, dan kita punya musuh bersama, yakni, setan," jelas Syeikh Yusuf yang dijuluki "funny sheikh" atau "syeikh yang lucu".

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa saat ini semua orang menghadapi masalah yang sama, seperti program-program televisi permainan lewat internet yang memberi pengaruh buruk pada anak-anak.

"Dialog akan membuka jalan kita dari kegelapan menuju cahaya," kata Syeikh Yusuf, sembari mengutip sebuah ayat dari Al-Qur`an yang artinya adalah "Allah adalah penolong bagi orang-orang yang beriman, Allah mengeluarkan mereka dari kegelapan-kegelapan menuju cahaya".

Menurut dia, hal tersebut sesuai dengan materi dakwah yang akan disampaikannya dalam safari dakwah di Indonesia, yakni, "Going into the light of Islam" atau "Menuju Cahaya Islam".

Untuk dapat menghadiri ceramah Yusuf Estes, masyarakat diharapkan mendaftar terlebih dahulu melalui https://sahabatdakwah.org/yes.

Syeikh Yusuf Estes lahir dan besar dari keluarga penganut agama Kristen yang sangat taat. Sebelum menjadi seorang da'i, dia merupakan seorang penginjil.

Pada 1994-2000, Yusuf Estes menjadi anggota delegasi untuk Konferensi Perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa untuk Pemimpin Agama dan Ulama Pemerintah AS.

Kegiatan safari dakwah Syeikh Yusuf Estes di Indonesia difasilitasi oleh Sahabat Dakwah Internasional (SDI) yang sebelumnya sukses menghadirkan Dr. Zakir Naik dan Mufti Kerajaan Perlis Malaysia, Dr. Mohd Asri Zainul Arifin (Dr. Maza) untuk melakukan dakwah di beberapa kota di Tanah Air.