Berlin, Jerman (ANTARA News) - Kanselir Jerman Angela Merkel pada Jumat (16/3) mengeluarkan pernyataan yang bertentangan dengan pernyataan menteri dalam negerinya --yang mengatakan bahwa Islam bukan milik Jerman.

Ketika berbicara dalam satu taklimat bersama Perdana Menteri Swedia Stefan Lofven, yang sedang berkunjung, Merkel mengatakan Islam adalah bagian dari sejarah dan budaya negeri tersebut seperti Kristen dan juga Yahudi.

"Empat juta orang Muslim hidup di Jerman, dan mereka melaksanakan ajaran agama mereka di sini. Mereka milik Jerman, dan juga agama mereka, Islam, milik Jerman," kata Kanselir Jerman tersebut, sebagaimana dikutip Xinhua.

Kata-kata Merkel dikeluarkan setelah Horst Seehofer, yang baru diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri Jerman, mengatakan kepada harian Das Bild pada Jumat bahwa Islam bukan milik Jerman, dan menegaskan budaya serta tradisi negeri itu.

Jerman pada Rabu (14/3) akhirnya membentuk pemerintah baru dengan koalisi antara Partai Sosial Demokrat dan Uni Konservatif, yang dipimpin Merkel, yang terdiri atas Uni Kristen Demokratik (CDU) dan partai kembarannya dari Bavaria dan asal Seehofer, Uni Kristen Sosial (CSU). CSU lebih konservatif dibandingkan dengan CDU.

Meningkatnya jumlah orang Muslim di Jerman memicu Islamofobia dan kemunculan partai populis anti-migran Alternative fuer Deutschland (AFD).

(Uu.C003)