Surabaya (ANTARA News) - Ketua Umum PPP M Romahurmuziy menyatakan partainya belum menentukan nama calon wakil presiden yang akan diajukan untuk mendampingi Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilihan Presiden 2019 dan berencana untuk mendengarkan terlebih dahulu masukan dari para ulama.

"Belum ada. Kami akan menggelar munas alim ulama April nanti. Di situ nanti kami dengarkan masukan dari para ulama," kata Rommy, sapaan akrabnya, di sela Rakorwil Pemenangan Pilkada 2018 di Surabaya, Jumat.

Saat pembukaan rakorwil itu, kader PPP Jawa Timur mengelu-elukan Rommy sebagai cawapres.

Ketika ditanya tentang kemungkinan PPP mengajukan Mahfud MD, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi sebagai cawapres, Rommy kembali menegaskan bahwa sampai saat ini partainya belum menyebut nama.

Meski belum memiliki nama pasti, Rommy menegaskan PPP memiliki lima kriteria cawapres untuk mendampingi Jokowi. Pertama, merefleksikan dua narasi besar bangsa, yakni nasionalis agamis.

Berikutnya harus figur agamis yang mampu mengurangi ujaran kebencian bernuansa suku, agama, ras dan antar golongan (SARA) yang dialamatkan ke Jokowi, figur yang memahami kaum milenial, memiliki pengalaman dan kompetensi intelektual menghadapi disrupsi ekonomi, transformasi digital dan persaingan di era Revolusi Industri 4.0.

Selanjutnya, figur yang dapat memberi sumbangan elektabilitas meskipun tidak mutlak mengingat elektabilitas Jokowi yang sudah cukup tinggi serta mesin partai-partai pengusung yang cukup banyak.

"Satu lagi, yang terpenting adalah Pak Jokowi mesti diwakili orang yang membuat beliau merasa nyaman dan bisa mengikuti irama kerjanya. Maka saya sebut lima syarat dan satu hati," kata Rommy.

Baca juga: PKB yakini Cak Imin cocok dampingi Jokowi

Baca juga: Capres-cawapres tunggal pertanda kemunduran demokrasi, kata pengamat

Baca juga: Gerindra kantongi 15 kandidat cawapres dampingi Prabowo

Baca juga: PDIP pertimbangkan cawapres Jokowi dari parpol