Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan Bursa Efek Indonesia (IHSG BEI), Jumat, ditutup melemah senilai 16,95 poin di tengah minimnya sentimen positif, yang beredar baik dalam maupun luar negeri.
IHSG BEI ditutup melemah 16,95 poin atau 0,26 persen menjadi 6.304,95, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 2,14 poin (0,21 persen) menjadi 1.037,28.
Analis Kresna Sekuritas Robertus Yanuar Hardi di Jakarta mengatakan bahwa data neraca perdagangan Indonesia yang mencatatkan defisit dan antisipasi investor terhadap terbukanya peluang bagi The Fed untuk menaikkan suku bunganya menjadi faktor yang memicu investor masih melakukan aksi lepas.
"Situasi itu cukup menjadi alasan bagi investor untuk melepas saham," ujarnya.
Ia mengharapkan bahwa Bank Indonesia (BI) mempunyai kebijakan untuk mengantisipasi sentimen kenaikan suku bunga The Fed, sehingga dapat menjaga fluktuasi IHSG BEI untuk kembali masuk dalam tren penguatan.
Sentimen selanjutnya, menurut dia, mengenai pembagian dividen oleh emiten setelah pengumuman laporan keuangan tahun buku 2017 juga diharapkan dapat mendorong investor kembali melakukan akumulasi.
"Pada April mendatang biasanya muncul sentimen pembagian dividen," ucapnya.
Sementara itu, BEI mencatat frekuensi perdagangan sebanyak 318.146 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 10,226 miliar lembar saham senilai Rp11,682 triliun. Sebanyak 133 saham naik, 227 saham menurun, dan 111 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.
Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei turun 127,43 poin (0,58 persen) ke 21.676,51, indeks Hang Seng melemah 39,12 poin (0,12 persen) ke 31.501,97 dan Straits Times melemah 5,59 poin (0,16 persen) ke posisi 3.512,14.
IHSG BEI ditutup melemah 16,95 poin
16 Maret 2018 17:26 WIB
Seorang pria melintasi layar elektronik pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (ANTARA /Akbar Nugroho Gumay)
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018
Tags: