Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memiliki matrik kegiatan pembangunan infrastruktur permukiman di Kabupaten Asmat, Papua, jangka pendek maupun menengah.

"Daerah ini merupakan daerah rawa sehingga air perlu diolah agar layak dikonsumsi. Sudah ada tampungan air berupa embung dengan kapasitas 1.000 meter kubik namun masih kurang sehingga akan kita buat sembilan embung lagi dengan kapasitas lebih besar, selain sumber air melalui sumur bor juga ditambah," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melalui siaran pers Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR yang diterima di Jakarta, Jumat.

Pembangunan infrastruktur yang dilakukan mulai dari infrastruktur air bersih, sanitasi, jembatan, perbaikan jalan kampung, bedah rumah, hingga pembangunan permukiman baru.

menteri Basuki mengatakan ketersediaan air bersih menjadi kebutuhan utama untuk meningkatkan kualitas lingkungan permukiman di Kabupaten Asmat.

Saat ini sudah ada satu sumur bor dan akan ditambah lima sumur bor kedalaman 150 - 200 meter dengan anggaran Rp6 miliar. Alat bor sudah siap digunakan karena sudah selesai dirakit, bisa dikirim secara utuh.

Menteri Basuki mengatakan bahwa kunjungannya ke Asmat pada Kamis (15/3), merupakan perintah Presiden Joko Widodo yang menanyakan tentang perkembangan terakhir di Asmat. Dikatakannya bahwa Presiden Jokowi juga akan berkunjung ke Asmat bila pekerjaan sudah berjalan di lapangan.

Sementara itu, Bupati Asmat Elisa Kambu mengatakan kejadian luar biasa (KLB) campak dan gizi buruk di Asmat sudah tuntas dan menyampaikan terima kasih kepada Presiden Jokowi atas perhatian yang begitu besar, khususnya melalui penyediaan infrastruktur dasar seperti air, sanitasi, sampah, transportasi dan rumah.

"Dengan ketersediaan infrastruktur yang lebih baik, ke depan diharapkan tidak akan terjadi lagi KLB di Asmat," katanya.

Dalam kesempatan bertemu masyarakat, Menteri Basuki mengajak masyarakat untuk bersama peduli sampah dengan tidak dibuang sembarangan yang mengotori pantai dan bawah rumah panggung mereka. Sampah yang dihasilkan dapat diolah dengan pola 3R (reduce, reuse dan recycle) sehingga? lingkungan menjadi lebih sehat.

Layanan air minum perpipaan juga semakin dikembangkan. sistem penyediaan air minum (SPAM) di Kota Agats, Kabupaten Asmat? kapasitas 10 liter per detik yang sudah ada dan melayani 230 sambungan rumah, pada tahun 2018 akan direhabilitasi agar lebih optimal.

SPAM juga akan dibangun di Distrik Atsy dan Distrik Sawaerma dengan kapasitas lima liter per detik dan dialokasikan anggaran sebesar R 2 miliar serta SPAM Kota Agats dengan kapasitas 10 liter/detik dengan anggaran Rp5 miliar.

Ditambah pembangunan SPAM sebanyak 24 unit kapasitas masing-masing 1 satuiter per detik dengan nilai Rp39,7 miliar melalui kegiatan Pamsimas (penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat).

Baca juga: Kementerian PUPR prioritaskan pembangunan jalan-akses air bersih Papua