Setelah ganda putri, tunggal putri Indonesia juga habis di All England
16 Maret 2018 02:08 WIB
Arsip - Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Fitriani menutup muka setelah gagal meraih poin ketika bertanding dengan pebulu tangkis tunggal putri Korea Selatan Sung Ji Hyun pada babak kedua BCA Indonesia Open 2017, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (15/6/2017). (ANTARA/Wahyu Putro A)
Jakarta (ANTARA News) - Indonesia dipastikan tak lagi memiliki wakil di nomor tunggal putri All England 2018, menyusul habisnya wakil di nomor ganda putri, setelah Fitriani tumbang di putaran kedua yang berlangsung di Birmingham, Inggris, Kamis setempat.
Fitriani terpaksa tidak dapat unjuk gigi lebih lama di turnamen level Super 1.000 itu usai terpaksa harus mengakui kedigdayaan wakil Jepang, Nozomi Okuhara, dua gim langsung 21-13, 21-15, demikian seturut laman resmi Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) yang dipantau di Jakarta, Jumat dini hari.
Fitriani tampak kewalahan menahan gempuran Okuhara di gim pertama dan kerap didikte oleh lawan mainnya. Meski sempat bangkit memangkas jarak menjadi tiga angka pada kedudukan 10-13, 12-15 dan 13-16, usaha pebulu tangkis berusia 19 tahun itu tak mampu membendung Okuhara yang melesat jauh mengamankan gim pertama.
Di gim kedua, Fitri yang kembali tertinggal di awal laga, mampu menyamakan kedudukan 5-5, namun wakil Jepang itu mampu kembali menjauh dengan mencetak lima poin beruntun.
Baca juga: Tak ada ganda putri Indonesia tersisa di All England
Baca juga: Praveen/Debby ke perempat final All England 2018
Baca juga: Indonesia beri masukan soal aturan servis bulutangkis
Fitri terus berusaha mengejar ketertinggalan namun Okuhara berhasil menjaga jarak poin meski Fitri sempat memangkas skor menjadi 15-17 dari 12-17.
Namun, Okuhara yang kini bercokol di posisi enam dunia, mampu keluar dari tekanan Fitri dan akhirnya mengunci kemenangan di gim kedua dan memastikan memperoleh tiket fase delapan besar turnamen tertua dunia ini.
Hasil yang diperoleh Fitriani ini sungguh disayangkan, karena pemain yang kini duduk di posisi 36 dunia ini, merupakan satu-satunya pebulutangkis Indonesia yang "berhak" turun di nomor tunggal putri, yang akhirnya harus memupuskan harapan Indonesia untuk memperpanjang asa harapannya di nomor ini.
Fitriani terpaksa tidak dapat unjuk gigi lebih lama di turnamen level Super 1.000 itu usai terpaksa harus mengakui kedigdayaan wakil Jepang, Nozomi Okuhara, dua gim langsung 21-13, 21-15, demikian seturut laman resmi Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) yang dipantau di Jakarta, Jumat dini hari.
Fitriani tampak kewalahan menahan gempuran Okuhara di gim pertama dan kerap didikte oleh lawan mainnya. Meski sempat bangkit memangkas jarak menjadi tiga angka pada kedudukan 10-13, 12-15 dan 13-16, usaha pebulu tangkis berusia 19 tahun itu tak mampu membendung Okuhara yang melesat jauh mengamankan gim pertama.
Di gim kedua, Fitri yang kembali tertinggal di awal laga, mampu menyamakan kedudukan 5-5, namun wakil Jepang itu mampu kembali menjauh dengan mencetak lima poin beruntun.
Baca juga: Tak ada ganda putri Indonesia tersisa di All England
Baca juga: Praveen/Debby ke perempat final All England 2018
Baca juga: Indonesia beri masukan soal aturan servis bulutangkis
Fitri terus berusaha mengejar ketertinggalan namun Okuhara berhasil menjaga jarak poin meski Fitri sempat memangkas skor menjadi 15-17 dari 12-17.
Namun, Okuhara yang kini bercokol di posisi enam dunia, mampu keluar dari tekanan Fitri dan akhirnya mengunci kemenangan di gim kedua dan memastikan memperoleh tiket fase delapan besar turnamen tertua dunia ini.
Hasil yang diperoleh Fitriani ini sungguh disayangkan, karena pemain yang kini duduk di posisi 36 dunia ini, merupakan satu-satunya pebulutangkis Indonesia yang "berhak" turun di nomor tunggal putri, yang akhirnya harus memupuskan harapan Indonesia untuk memperpanjang asa harapannya di nomor ini.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018
Tags: