Perhatikan hal ini sebelum beli Bitcoin
14 Maret 2018 16:01 WIB
Oscar Darmawan saat meresmikan perubahan nama Bitcoin Indonesia menjadi Indonesia Digital Asset Exchange atau Indodax, di Jakarta (14/3/2018). (ANTARA News/Natisha Andarningtyas)
Jakarta (ANTARA News) - Mata uang kripto (cryptocurrency), khususnya Bitcoin selama beberapa bulan belakangan ini mencuri perhatian, khususnya bagi mereka yang gemar berinvestasi maupun penggemar teknologi.
Tahun lalu, Bitcoin diperbincangkan karena hacker dunia kerap meminta tebusan dalam bentuk Bitcoin sehingga mata uang virtual ini identik dengan transaksi gelap.
Padahal, teknologi blockchain yang berada di balik mata uang digital ini diklaim yang paling aman karena dapat mencatat aliran transaksi, termasuk dari siapa mengirim ke mana dalam jumlah berapa banyak.
Nilai tukar Bitcoin tahun lalu melambung, bahkan pada Desember lalu menembus angka Rp 260 juta per koin. Sejak Februari lalu, nilainya menurun. Siang ini, Bitcoin berada di angka Rp128.627.000.
Tertarik ingin memiliki Bitcoin? CEO Indonesia Digital Asset Exchange (semula Bitcoin Indonesia), Oscar Darmawan, memberikan informasi berikut bagi Anda sebelum memutuskan membeli Bitcoin.
1. Identitas pribadi
Marketplace mata uang kripto akan memerlukan data pribadi pengguna yang mendaftar ke situs tersebut. Data-data yang diperlukan antara lain adalah nomor KTP, alamat email, alamat rumah hingga nomor rekening.
Perihal keamanan, menurut Oscar penyedia platform seperti ini selalu memprioritaskan keamanan siber mereka.
2. Identifikasi
Perusahaan penyedia layanan tersebut akan mengidentifikasi orang-orang yang berada di dalam marketplace demi menjamin keamanan. Dengan identifikasi, mereka akan mengetahui siapa pembeli, penjual dan mata uang yang diperdagangkan.
“Supaya ekosistem bersih,” kata Oscar.
3. Membeli Bitcoin
Setelah memiliki akun di marketplace, pengguna menyetor Rupiah untuk membeli Bitcoin, seperti dilansir dari laman bitcoin.co.id.
4. Menjual Bitcoin
Pengguna harus memiliki saldo dalam Bitcoin sebelum dapat menjual koin.
5. Metode pasar
Oscar menjelaskan nilai tukar cryptocurrency bergantung pada hukum penawaran dan permintaan pasar. Pembeli dapat menetapkan harga yang diharapkan, begitu juga dengan penjual. Kesepakatan jual-beli akan terjadi jika menemukan harga tengah.
“Pembentukan harga sepenuhnya di masyarakat,” kata Oscar.
Baca juga: Pakar optimistis Bitcoin membaik
Baca juga: Indodax: keamanan mata uang kripto nomor satu
Tahun lalu, Bitcoin diperbincangkan karena hacker dunia kerap meminta tebusan dalam bentuk Bitcoin sehingga mata uang virtual ini identik dengan transaksi gelap.
Padahal, teknologi blockchain yang berada di balik mata uang digital ini diklaim yang paling aman karena dapat mencatat aliran transaksi, termasuk dari siapa mengirim ke mana dalam jumlah berapa banyak.
Nilai tukar Bitcoin tahun lalu melambung, bahkan pada Desember lalu menembus angka Rp 260 juta per koin. Sejak Februari lalu, nilainya menurun. Siang ini, Bitcoin berada di angka Rp128.627.000.
Tertarik ingin memiliki Bitcoin? CEO Indonesia Digital Asset Exchange (semula Bitcoin Indonesia), Oscar Darmawan, memberikan informasi berikut bagi Anda sebelum memutuskan membeli Bitcoin.
1. Identitas pribadi
Marketplace mata uang kripto akan memerlukan data pribadi pengguna yang mendaftar ke situs tersebut. Data-data yang diperlukan antara lain adalah nomor KTP, alamat email, alamat rumah hingga nomor rekening.
Perihal keamanan, menurut Oscar penyedia platform seperti ini selalu memprioritaskan keamanan siber mereka.
2. Identifikasi
Perusahaan penyedia layanan tersebut akan mengidentifikasi orang-orang yang berada di dalam marketplace demi menjamin keamanan. Dengan identifikasi, mereka akan mengetahui siapa pembeli, penjual dan mata uang yang diperdagangkan.
“Supaya ekosistem bersih,” kata Oscar.
3. Membeli Bitcoin
Setelah memiliki akun di marketplace, pengguna menyetor Rupiah untuk membeli Bitcoin, seperti dilansir dari laman bitcoin.co.id.
4. Menjual Bitcoin
Pengguna harus memiliki saldo dalam Bitcoin sebelum dapat menjual koin.
5. Metode pasar
Oscar menjelaskan nilai tukar cryptocurrency bergantung pada hukum penawaran dan permintaan pasar. Pembeli dapat menetapkan harga yang diharapkan, begitu juga dengan penjual. Kesepakatan jual-beli akan terjadi jika menemukan harga tengah.
“Pembentukan harga sepenuhnya di masyarakat,” kata Oscar.
Baca juga: Pakar optimistis Bitcoin membaik
Baca juga: Indodax: keamanan mata uang kripto nomor satu
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018
Tags: