Madiun (ANTARA News) - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) terus mendorong pengembangan industri galangan kapal nasional di Indonesia guna mendukung konsep kemaritiman yang dicanangkan oleh pemerintah.

"Setelah kereta api, menurut saya bidang teknologi yang harus dikembangkan adalah kapal. Sebab itu lebih gampang dibandingkan pengembangan pesawat terbang," ujar Kepala BPPT Dr Unggul Priyanto saat berkunjung ke PT Industri Kereta Api atau PT INKA (Persero) di Madiun, Selasa.

Ia menjelaskan, Indonesia memiliki potensi untuk meningkatkan geliat industri galangan kapal nasional. Sebab, Indonesia merupakan negara maritim, sehingga kebutuhan akan kapal sangat besar. Selain itu, Indonesia juga memiliki sumber daya manusia yang mumpuni di bidang teknologi perkapalan.

Pihaknya sangat menyayangkan potensi tersebut belum dapat dioptimalkan dengan baik. Bahkan, produksi kapal di Indonesia kalah dibandingkan dengan Negara Vietnam.

"Indonesia itu produksi kapalnya jauh di bawah Vietnam. Padahal Vietnam bukan negara kepulauan. Produksi kapal Vietnam sudah mencapai 1 atau 2 persen lebih. Sedangkan kita baru nol koma persen," kata dia.

Pihaknya merinci memang banyak kendala yang dihadapi untuk mengembangkan industri galangan kapal nasional. Di antaranya kendala soal modal, masalah kepercayaan, hingga masalah tentang kapal bekas.

Meski banyak kendala, namun bukan berarti tidak bisa. Pihaknya ingin industri galangan kapal nasional juga maju seperti teknologi di bidang perkeretaapian.

"Selama ini selalu digembar-gemborkan tentang inovasi, padahal inovasi tidak bisa jalan kalau tidak ada industri yang bekerja sama menggunakan penemuan-penemuan yang ada di lembaga penelitian ataupun universitas," katanya.

Untuk itu, BPPT siap mendukung upaya pemangku kepentingan agar industri galangan kapal nasional dapat maju.

Sementara, sejumlah jajaran pejabat BPPT melakukan kunjungan kerja ke PT INKA (Persero) di Kota Madiun pada Selasa (13/3). Kunjungan tersebut dalam rangka penandatanganan kerja sama antara BPPT dengan PT INKA di bidang teknologi perkeretaapian.

Adapun, kerja sama tersebut bertujuan untuk menunjang pengembangan dan pembangunan industri perkeretaapian nasional, khususnya untuk menunjang proyek pembangunan sarana 31 `trainset` atau rangkaian `Light Rail Transit` Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (LRT Jabodebek) yang saat ini dikerjakan oleh PT INKA (Persero).