Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa sore, bergerak menguat sebesar 11 poin menjadi Rp13.735 dibanding posisi sebelumnya Rp13.746 per dolar AS.
Analis Danareksa Sekuritas, Lucky Purnomo, di Jakarta, Selasa, mengatakan, rupiah menguat terbatas di tengah kekhawatiran pasar terhadap kuatnya peluang The Fed untuk menaikan suku bunga pada Maret ini.
"Nillai tukar rupiah masih bergerak stabil seiring dengan adanya penjagaan dari Bank Indonesia," ujarnya.
Namun, menurut dia, potensi tekanan rupiah masih terbuka mengingat Bank Sentral AS (The Fed) memberi sinyal kuat untuk menaikan suku bunga acuannya pada 2018 ini sebanyak tiga kali, yang dimulai pada Maret ini.
"Ketua The Fed, Jerome Powell, percaya dengan menikan suku bunga maka PDB Amerika Serikat akan naik, pernyataan itu memeicu aliran dana masuk ke AS sehingga akan mendorong dolar AS terapresiasi," katanya.
Chief Market Strategist FXTM, Hussein Sayed, mengatakan, rupiah menguat seiring sejumlah data ekonomi Indonesia dijadwalkan akan diumumkan pada pekan ini, salah satunya data neraca perdagangan Indonesia yang memberi isyarat mengenai momentum ekonomi domestik.
"Pasar optimis data impor dan ekspor melampaui ekspektasi yang akan memperkuat PDB kuartal pertama tahun ini," katanya.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia, Selasa (13/3), mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat ke posisi Rp13.757 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.768 per dolar Amerika Serikat.
Rupiah menguat ke Rp13.735 Selasa petang
13 Maret 2018 18:05 WIB
Dokumentasi petugas menata tumpukan uang rupiah di Cash Center Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (7/3/2018). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018
Tags: