Jakarta (ANTARA News) - Penyidik Polda Metro Jaya mengungkapkan kelompok "Surabaya Black Hat" (SBH) telah meretas ratusan situs yang tersebar di 44 negara.

"Sekarang masih penyidikan kemungkinan bisa bertambah jumlahnya," kata Kepala Subdirektorat Cyber Crime Ajun Komisaris Besar Polisi Roberto Pasaribu di Jakarta Selasa.

AKBP Roberto mengatakan pengungkapan jaringan peretas situs di sejumlah negara itu berdasarkan informasi dari "Federal Bureau of Investigation" (FBI), AS kepada Polda Metro Jaya.

Pihak FBI menginformasikan adanya kerusakan sejumlah sistem pengamanan situs di beberapa negara, selanjutnya penyidik Polda Metro Jaya menganalisis selama dua bulan.

Berdasarkan hasil analisis dan penyelidikan diketahui peretas sistem keamanan situs itu mencapai 3.000 website yang dilakukan mahasiswa asal Surabaya Jawa Timur bernama kelompok SBH.

Penyidik Polda Metro Jaya menangkap tiga mahasiswa berinisial KPS, ATP dan NA yang diduga terlibat peretasan situs di sejumlah negara itu.

Para tersangka menjalankan modus merusak sistem pengamanan situs kemudian menawarkan jasa perbaikan melalui Paypal dan Bitcoin kisaran Rp5 juta dengan ancaman jika tidak membayar maka sistem situs akan rusak.