Denpasar (ANTARA News) - Tak akan ada sambungan internet selama 24 jam pada perayaan Hari Suci Nyepi, Sabtu (17/3) mendatang, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Bali Nyoman Sujaya.

Hal itu sesuai dengan seruan bersama majelis keagamaan dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) daerah setempat.

"Kemarin, Senin (12/3) sudah disepakati, yang sudah pasti adalah internet yang ada di handphone akan mati semua dan semua operator sudah menyanggupi," kata Sujaya ditemui di Gedung DPRD Provinsi Bali, di Denpasar, Selasa.

Menurut Sujaya, rapat membahas penghentian internet saat Nyepi, telah dilaksanakan di Kementerian Komunikasi dan Informatika pada Senin (12/3) yang dihadiri dari unsur Parisada Hindu Dharma Indonesia, Forum Kerukunan Umat Beragama, Kementerian Agama, dan semua operator seluler yang ada di Provinsi Bali, serta Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).

"Yang sudah pasti, jaringan internet yang mati saat Nyepi adalah yang untuk smartphone atau android, sedangkan internet untuk pelayanan publik yang berkaitan dengan keamanan, kesehatan, kebencanaan dan bandara tetap hidup, termasuk dengan e-Gov Provinsi Bali tetap hidup," ujarnya.

Kementerian Komunikasi dan Informatika, lanjut Sujaya, juga akan membuat surat edaran untuk masing-masing operator, termasuk asosiasinya untuk menindaklanjuti seruan bersama majelis keagamaan di Bali itu.

Sedangkan "wifi" untuk di rumah-rumah, kata dia, masih dikaji oleh APJII terkait teknis bagaimana menghentikan internetnya itu dan hari ini akan dibahas di Jakarta.

"APJII masih mengkaji, kalau tidak bisa dilaksanakan sekarang ya mungkin tahun depan, dan itu harus disiapkan dengan baik. Yang jelas, semua tanggapannya bagus," ucap Sujaya.

Sebelumnya PHDI Provinsi Bali mengharapkan agar masyarakat tidak menyikapi emosi terkait imbauan kepada penyedia jasa seluler untuk memutus sementara koneksi internet pada Hari Nyepi.

Imbauan tersebut tertuang pada butir keempat dalam Seruan Bersama Majelis-Majelis Agama dan Keagamaan Provinsi Bali terkait Pelaksanaan Hari Nyepi Tahun Caka 1940 tertanggal 15 Februari 2018.

Pada butir keempat seruan tersebut, tertulis bahwa provider penyedia jasa seluler diharapkan untuk mematikan data seluler (internet) dari hari Sabtu (17/3) pukul 06.00 Wita sampai dengan Minggu (18/3) pukul 06.00 wita

"Kami harapkan masyarakat jangan emosilah, ini `kan imbauan bersama-sama. Kalau dari pihak provider menerima imbauan itu bagus, kalau tidak kan tidak ada sanksi juga," katanya.

Sudiana berpandangan, penghentian internet memberikan dampak positif bagi yang merayakan Nyepi. Di internet itu kan banyak hiburan, selama setahun kita sudah mencari hiburan, maka sehari kita hentikan otak ini dari hiburan supaya jernih," ujar," ucap Sudiana.

Baca juga: Gubernur Bali setuju internet dihentikan saat Nyepi
Baca juga: PHDI Bali: jangan emosi soal pemutusan internet saat Nyepi