Jakarta (ANTARA News) - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) akan mengevaluasi penerapan paket kebijakan penanganan kemacetan di jalan tol Jakarta-Cikampek, termasuk peraturan penggunaan jalan berdasarkan nomor plat ganjil-genap, secara periodik.

"Seminggu sekali kita akan lakukan evaluasi dan merumuskan langkah-langkah apa yang perlu diambil untuk meningkatkan dampak dan efektifitasnya," kata Kepala BPTJ Bambang Prihartono dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa.

Bambang mengatakan bahwa sejauh ini masyarakat menyatakan merasakan dampak positif dari penerapan paket kebijakan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas tersebut.

"Banyak respons positif muncul dari masyarakat, terpantau baik dari media sosial maupun dari berbagai media massa arus utama, umumnya mereka mengatakan kondisi lalu lintas Jakarta-Cikampek menjadi jauh lebih lancar pada saat jam pemberlakukan kebijakan ini," katanya.

"Kebijakan ini muaranya adalah untuk memberikan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat, kami akan terus melakukan perbaikan," katanya.

Dalam upaya memperbaiki penerapan kebijakan, Bambang mengatakan, institusinya akan membuka pintu untuk menerima tanggapan dan respons dari masyarakat melalui alamat surel bptj@dephub.go.id atau akun bptjkemenhub di Instagram dan akun bptj 151 di Twitter dan Facebook.

"Saya juga akan mendorong operator untuk membuka pintu terhadap respons publik melalui akun media sosialnya, saya lihat PT Jasa Marga sudah berinisiatif untuk itu," katanya.

Berdasarkan data PT Jasa Marga pada hari pertama uji penerapan paket kebijakan untuk mengatasi kemacetan di Jalah Tol Jakarta-Cikampek sudah terjadi perubahan-perubahan yang signifikan dalam hal penurunan kendaraan pribadi yang masuk pintu tol.

Di pintu tol Bekasi Barat I arah Jakarta misalnya, jumlah kendaraan pribadi yang masuk di pintu tol turun dari 2.600 kendaraan menjadi 1.820 kendaraan, sementara di pintu tol Bekasi Barat II arah Jakarta turun dari 3.000 kendaraan menjadi 1.852 kendaraan, dan i pintu tol Bekasi Timur turun dari 2.400 kendaraan menjadi 1.545 kendaraan.

Data Jasa Marga juga menunjukkan adanya perubahan perilaku pada pengguna kendaraan pribadi, misalnya ada kecenderungan para pengguna kendaraan pribadi berangkat lebih awal sebelum jam pemberlakuan ganjil genap pukul 06.00-09.00.

Di pintu tol Bekasi Barat I pada pukul 04.00-05.00 WIB jumlah kendaraan yang melintas naik 37 persen dari kondisi biasa, sementara di pintu tol Bekasi Timur pada pukul 05.00-06.00 WIB terjadi penurunan 23 persen.

Baca juga: Ganjil genap tol turunkan arus lalu lintas 35%