Chicago (ANTARA News) - Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange melemah pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena risiko-risiko geopolitik dan ekonomi berkurang.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April turun 3,2 dolar AS atau 0,24 persen, menjadi menetap di 1.320,80 dolar AS per ounce.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mengumumkan pengenaan tarif tinggi untuk impor baja dan aluminium AS, yang memicu kritik di dalam negeri dan dari luar negeri, serta mengakibatkan saham-saham AS jatuh. Para investor khawatir bahwa perang dagang potensial dengan mitra-mitra AS pada akhirnya akan merugikan ekonomi AS juga.
Namun, kekhawatiran tentang tindakan balasan dari negara lain telah berkurang beberapa tingkat belakangan ini, karena sejumlah negara mencari pengecualian dari pengenaan tarif AS melalui perundingan.
Sementara itu, data resmi terakhir menunjukkan bahwa total penggajian (payroll) pekerjaan non-pertanian meningkat sebesar 313.000 pada Februari, menandakan kekuatan ekonomi AS.
Semua faktor telah membuat aset "safe haven" seperti emas kurang menarik bagi para investor.
Pada Senin (12/3), indeks dolar AS, sebuah ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, turun 0,08 persen menjadi 90,04 pada pukul 16.36 GMT.
Emas dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah. Jika dolar AS melemah maka emas berjangka akan naik atau dicegah dari penurunan tajam.
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 7,2 sen atau 0,43 persen, menjadi menetap di 16,536 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan April turun 1,30 dolar AS atau 0,13 persen, menjadi ditutup pada 962,90 dolar AS per ounce, demikian Xinhua.
Emas turun karena risiko geopolitik dan ekonomi berkurang
13 Maret 2018 05:07 WIB
Ilustrasi - Harga fluktuasi harga emas. (pixabay.com)
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: