Cianjur (ANTARA News) - Kecelakaan bus yang membawa rombongan ke kawasan wisata Puncak Cianjur yang terjadi sebanyak dua kali dalam sepekan terakhir ini ternyata dilatarbelakangi oleh ulah sopir yang ugal-ugalan disamping kondisi kendaraan yang tidak laik jalan seperti rem yang tiba-tiba blong. "Yang kami rasakan dari sejak awal memang sopir terlampau ugal-ugalan sehingga saat terjadi masalah saat kendaraan melaju, kendaraan tidak terkontrol," kata Umi Misauri Kulsum (15) salah seorang korban selamat Bus `maut` Limas No.Pol B-7919 PW yang membawa rombongan SMP Ar-Ridho Jati Mulya Depok yang terjun ke sungai Cikundul di Kampung Hanjawar Desa Ciloto Kecamatan Cipanas, Cianjur, Jabar, Sabtu, pukul 10.30. Akibat peristiwa itu 15 orang tewas puluhan lainnya luka berat dan ringan sehingga harus dirujuk kebeberapa rumah sakit seperti RS PMI Bogor dan RS Hasan Hasadikin Bandung. Sebanyak 13 diantaranya meninggal seketika di tempat kejadian. Peristiwa naas yang menimpa bus pariwisata dengan tujuan Taman Raya Cibodas ini, berawal ketika bus memasuki Jalan Raya Puncak, dimana tiba-tiba rem bus diduga blong, sehingga laju bus tidak terkendali. "Saya sempat melihat bus hendak menyalip kendaraan yang ada di depannya. ketika itu laju bus sangat kencang. Selang beberapa saat tepatnya di atas Jembatan Cikundul, terdengar benturan yang sangat keras," kata ujun (38) saksi mata yang pagi itu tengah mangkal di pangkalan Ojeg Ciguntang. Saat menyalip dengan kecepatan tinggi, bus menghantam 2 kendaraan jenis minibus merk Kijang bernomor polisi B 1809 AG dan B1126 CC, yang berada di depannya, hingga terpental sejauh beberapa meter. Tidak sampai disitu, bus yang terus melaju kencang, menghantam mobil Ferosa nopol F 999 Y serta 2 sepeda motor dari arah berlawanan. Usai menghantam beberapa kendaraan itulah, bus terjungkal ke dalam jurang di bawah jembatan. Sebelumnya bus naas itu sempat meghantam pagar pembatas jalan. "Posisi bus saat terjungkal, sudah terbalik. Kami yang ada dalam bus berhamburan dan berterebangan seperti kapas. Ketika itu, saya sempat melihat jurang yang ada di bawah kami penuh dengan batu kali besar," kata Iman (14) salah seorang korban yang mengalami luka serius di bagian pelipis matanya. Suara benturan terdengar sangat keras ketika bagian atap bis yang terbalik, menghantam batu kali sebesar rumah yang terdapat di dasar jurang. Jerit histeris penumpang sempat terdengar beberapa saat dibarengi tangisan kesakitan yang dialami puluhan penumpang yang sebagian besar terhimpit jok bus yang lepas dari tempatnya. "Saya tidak bisa melihat jelas setelah bus menghantam batu, yang terdengar hanya jerit tangis. Saya sempat terhimpit penumpang yang tewas dan kesulitan bernafas. Hingga akhirnya ada beberapa orang yang mengangkat tubuh saya keluar dari dalam bus," ucap Iman seakan tidak percaya ia masih hidup.(*)