Ini dia 13 calon deputi direktur KPK
11 Maret 2018 14:45 WIB
Dokumentasi penyidik KPK memperlihatkan barang bukti uang yang disita dari pengembangan operasi tangkap tangan KPK terhadap Wali Kota Kendari, Adriatma Putra, dan ayahnya calon gubernur Sulawesi Tenggara, Asrun, di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (9/3/2018). (ANTARA FOTO/Wahyu Putro)
Jakarta (ANTARA News) - KPK mengumumkan 13 calon deputi bidang penindakan dan direktur penyidikan KPK yang berasal dari institusi Kepolisian Indonesia dan Kejaksaan Agung.
Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, di Jakarta, Minggu, menyatakan, pengungkapan kepada publik ke-13 calon petinggi KPK itu sebagai bentuk keterbukaan KPK kepada publik. KPK bersedia menerima masukan dari publik.
"Mohon masukan dari masyarakat sebagai bagian dari peran memperkuat upaya pemberantasan korupsi ke depan karena dua posisi yang akan diseleksi ini merupakan jabatan yang sangat penting bagi ikhtiar pemberantasan korupsi ke depan," kata dia.
Berikut nama-nama mereka itu:
Deputi bidang penindakan, calon dari polisi: Toni Harmanto, Firly, dan Abdul Hasyim Gani. Sedangkan dari Kejaksaan Agung: Feri Wibisono, Fadil Zumhana, Heffinur, Wisnu Baroto, Oktovianus, Tua Rinkes Silalahi, dan Witono.
Untuk posisi dIrektur penyidikan, calon dari polisi: Edy Supriyadi, Andy Hartoyo, dan Djoko Poerwanto.
Mereka semua telah menempuh tes potensi, tes bahasa, uji penempatan kompetensi, tes kesehatan, dan wawancara dengan pimpinan KPK.
"Selain itu, ada proses peninjauan latar belakang, untuk memastikan calon pejabat itu memang memiliki latar belakang yang tepat. Hal ini sekaligus melihat faktor-faktor yang memiliki risiko integritas ke depan saat bertugas," katanya.
"Karena ada adagium bahwa bekerja di lembaga antikorupsi haruslah whiter than white," kata dia. KPK sendiri merupakan lembaga yang berfungsi melekat pada pemberantasan korupsi, sebagaimana Kejaksaan Agung dan Kepolisian Indonesia.
Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, di Jakarta, Minggu, menyatakan, pengungkapan kepada publik ke-13 calon petinggi KPK itu sebagai bentuk keterbukaan KPK kepada publik. KPK bersedia menerima masukan dari publik.
"Mohon masukan dari masyarakat sebagai bagian dari peran memperkuat upaya pemberantasan korupsi ke depan karena dua posisi yang akan diseleksi ini merupakan jabatan yang sangat penting bagi ikhtiar pemberantasan korupsi ke depan," kata dia.
Berikut nama-nama mereka itu:
Deputi bidang penindakan, calon dari polisi: Toni Harmanto, Firly, dan Abdul Hasyim Gani. Sedangkan dari Kejaksaan Agung: Feri Wibisono, Fadil Zumhana, Heffinur, Wisnu Baroto, Oktovianus, Tua Rinkes Silalahi, dan Witono.
Untuk posisi dIrektur penyidikan, calon dari polisi: Edy Supriyadi, Andy Hartoyo, dan Djoko Poerwanto.
Mereka semua telah menempuh tes potensi, tes bahasa, uji penempatan kompetensi, tes kesehatan, dan wawancara dengan pimpinan KPK.
"Selain itu, ada proses peninjauan latar belakang, untuk memastikan calon pejabat itu memang memiliki latar belakang yang tepat. Hal ini sekaligus melihat faktor-faktor yang memiliki risiko integritas ke depan saat bertugas," katanya.
"Karena ada adagium bahwa bekerja di lembaga antikorupsi haruslah whiter than white," kata dia. KPK sendiri merupakan lembaga yang berfungsi melekat pada pemberantasan korupsi, sebagaimana Kejaksaan Agung dan Kepolisian Indonesia.
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018
Tags: