PSSI minta ada tim putri di Liga 1
11 Maret 2018 11:26 WIB
Pemain putri PSW Putri Mataram Sleman, Okky Mayasari (kanan) berusaha melewati pemain Persijap Kartini Jepara, Dewi Afriani (kiri) pada pertandingan Sepakbola Wanita Bengawan Cup 2017 di Stadion Sriwedari, Solo, Jawa Tengah, Senin (18/12/2017). Kejuaraan sepakbola wanita yang diikuti tujuh tim dari pulau Jawa tersebut sebagai ajang pencarian atlet sepakbola Tim Nasional Indonesia. (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)
Depok (ANTARA News) - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) meminta tim peserta kompetisi Liga 1 segera memiliki tim putri mengingat induk organisasi sepakbola dunia atau FIFA maupun AFC mulai fokus dalam mengembangkan sepak bola wanita.
"Memang belum sekarang. Namun, proses pembentukan harus berjalan. Kami harapkan tahun depan masing-masing tim Liga 1 sudah mempunyai tim putri," kata Sekjen PSSI Ratu Tisha disela pembukaan Jakarta Equal Festival 2018 di National Youth Training Center, Bojongsari, Depok, Jawa Barat, Minggu.
Menurut dia, membangun tim putri memang membutuhkan perjuangan. Untuk itu pihaknya akan road show ke masing-masing tim terkait persiapan membangun tim sepakbola putri yang turun di sebuah kompetisi.
Sebelum tim terbentuk, pihaknya terlebih dahulu akan menggelar kejuaraan-kejuaraan kecil sepakbola putri di daerah seperti yang sudah digelar di Jakarta melalui Jakarta Equal Festival 2018 yang diikuti oleh beberapa tim yang ada di ibukota dan sekitarnya.
"Event kecil seperti ini harus banyak dilakukan. Harapannya bisa di tiap provinsi. Ini juga bisa dijadikan cikal bakal tim sebelum liga sepakbola perempuan digelar," kata Ratu Tisha menambahkan.
Dengan banyak turnamen, kata Tisha, tim yang ada di masing-masing daerah bisa dimerger dengan tim peserta Liga 1, sehingga akan mempercepat proses pembentukan tim putri yang diharapkan pada 2019 kompetisi sepakbola putri bisa digelar seperti kompetisi Liga 1 putra.
"Agustus nanti kami akan terjun langsung ke daerah maupun ke tim Liga 1 untuk persiapan pembentukan tim sepak bola putri. Semoga, langkah yang kami lakukan bisa terealisasi dengan baik," kata sekjen PSSI putri pertama di Indonesia itu.
Lahirnya kompetisi sepakbola putri, menurut Tisha adalah modal besar untuk pembentukan tim nasional. Selama ini, yang dilakukan hanya pemanggilan pemain berdasarkan turnamen. Itupun jumlahnya tidak banyak. Dengan adanya kompetisi, maka dinilai akan lebih mudah.
"FIFA dan AFC ada 30 persen dana yang dimiliki untuk pengembangan sepak bola putri. Makanya kita juga harus siap. Kedepan tidak hanya Liga 1, namun juga Liga 2 maupun 3 yang harus memiliki tim putri," kata Tisha optimistis.
"Memang belum sekarang. Namun, proses pembentukan harus berjalan. Kami harapkan tahun depan masing-masing tim Liga 1 sudah mempunyai tim putri," kata Sekjen PSSI Ratu Tisha disela pembukaan Jakarta Equal Festival 2018 di National Youth Training Center, Bojongsari, Depok, Jawa Barat, Minggu.
Menurut dia, membangun tim putri memang membutuhkan perjuangan. Untuk itu pihaknya akan road show ke masing-masing tim terkait persiapan membangun tim sepakbola putri yang turun di sebuah kompetisi.
Sebelum tim terbentuk, pihaknya terlebih dahulu akan menggelar kejuaraan-kejuaraan kecil sepakbola putri di daerah seperti yang sudah digelar di Jakarta melalui Jakarta Equal Festival 2018 yang diikuti oleh beberapa tim yang ada di ibukota dan sekitarnya.
"Event kecil seperti ini harus banyak dilakukan. Harapannya bisa di tiap provinsi. Ini juga bisa dijadikan cikal bakal tim sebelum liga sepakbola perempuan digelar," kata Ratu Tisha menambahkan.
Dengan banyak turnamen, kata Tisha, tim yang ada di masing-masing daerah bisa dimerger dengan tim peserta Liga 1, sehingga akan mempercepat proses pembentukan tim putri yang diharapkan pada 2019 kompetisi sepakbola putri bisa digelar seperti kompetisi Liga 1 putra.
"Agustus nanti kami akan terjun langsung ke daerah maupun ke tim Liga 1 untuk persiapan pembentukan tim sepak bola putri. Semoga, langkah yang kami lakukan bisa terealisasi dengan baik," kata sekjen PSSI putri pertama di Indonesia itu.
Lahirnya kompetisi sepakbola putri, menurut Tisha adalah modal besar untuk pembentukan tim nasional. Selama ini, yang dilakukan hanya pemanggilan pemain berdasarkan turnamen. Itupun jumlahnya tidak banyak. Dengan adanya kompetisi, maka dinilai akan lebih mudah.
"FIFA dan AFC ada 30 persen dana yang dimiliki untuk pengembangan sepak bola putri. Makanya kita juga harus siap. Kedepan tidak hanya Liga 1, namun juga Liga 2 maupun 3 yang harus memiliki tim putri," kata Tisha optimistis.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018
Tags: