Belasan ogoh-ogoh diarak menyusuri Jalan Malioboro
10 Maret 2018 19:24 WIB
Dokumentasi Sejumlah umat Hindu mengarak ogoh-ogoh di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (8/3/2016). Pawai ogoh-ogoh yang melewati sejumlah ruas jalan itu adalah rangkaian dari prosesi menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1938. (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/foc/16)
Yogyakarta (ANTARA News) - Belasan ogoh-ogoh dengan berbagai bentuk dan ukuran diarak di sepanjang Jalan Malioboro, Yogyakarta, Sabtu (10/3) dalam rangka memperingati Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1940.
Pawai budaya yang mengarak 15 ogoh-ogoh itu dimulai dari Gedung DPRD DIY menyusuri Jalan Malioboro hingga Titik Nol Kilometer dan berakhir di Alun-Alun Utara Yogyakarta.
Selama pawai berlangsung akses sepanjang Jalan Malioboro ditutup mulai pukul 14.30 WIB hingga pawai berakhir.
"Kami berharap kegiatan ini juga bisa mendukung pariwisata di Yogyakarya," kata Koordinator Pawai Budaya I Nyoman Santiawan.
Belasan ogoh-ogoh yang ditampilkan antara lain berbentuk raksasa atau tokoh di dalam cerita Mahabarata atau Ramayana, misalnya tokoh Sugriwa dan Subali.
Ribuan warga maupun wisatawan yang menyaksikan pawai itu tampak antusias dengan memadati sepanjang pedestrian di sisi kanan dan kiri Jalan Malioboro.
Menurut Nyoman, ogoh-ogoh yang ditampilkan oleh Keluarga Mahasiswa Hindu Darma (KMHD) dari berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta itu merupakan merupakan kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan sejak empat tahun lalu.
Seluruh ogoh-ogoh yang tampil dalam pawai tersebut kemudian akan diarak dalam pawai di tiga pura yaitu di Pura Jagatnata, Pura Padmabuwana dan Pura Widyadarma pada 16 Maret untuk kemudian dibakar.
Pawai budaya yang mengarak 15 ogoh-ogoh itu dimulai dari Gedung DPRD DIY menyusuri Jalan Malioboro hingga Titik Nol Kilometer dan berakhir di Alun-Alun Utara Yogyakarta.
Selama pawai berlangsung akses sepanjang Jalan Malioboro ditutup mulai pukul 14.30 WIB hingga pawai berakhir.
"Kami berharap kegiatan ini juga bisa mendukung pariwisata di Yogyakarya," kata Koordinator Pawai Budaya I Nyoman Santiawan.
Belasan ogoh-ogoh yang ditampilkan antara lain berbentuk raksasa atau tokoh di dalam cerita Mahabarata atau Ramayana, misalnya tokoh Sugriwa dan Subali.
Ribuan warga maupun wisatawan yang menyaksikan pawai itu tampak antusias dengan memadati sepanjang pedestrian di sisi kanan dan kiri Jalan Malioboro.
Menurut Nyoman, ogoh-ogoh yang ditampilkan oleh Keluarga Mahasiswa Hindu Darma (KMHD) dari berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta itu merupakan merupakan kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan sejak empat tahun lalu.
Seluruh ogoh-ogoh yang tampil dalam pawai tersebut kemudian akan diarak dalam pawai di tiga pura yaitu di Pura Jagatnata, Pura Padmabuwana dan Pura Widyadarma pada 16 Maret untuk kemudian dibakar.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: