Jasa Marga benahi PKL Bekasi jelang pemberlakuan ganjil-genap
9 Maret 2018 19:44 WIB
Sejumlah kendaraan bermotor roda empat atau lebih melewati gerbang tol Ramp. Pondok Gede Timur 1 di ruas jalan tol Jakarta- Cikampek di Jatibening, Bekasi, Jawa Barat. Jasa Marga akan menertibkan PKL di Jatibening sebelum pemberlakuan sistem ganjil genap. (FOTO ANTARA/Widodo S. Jusuf)
Bekasi (ANTARA News) - PT Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek akan mengintensifkan penanganan pedagang kaki lima (PKL) serta akses naik-turun penumpang di Tol Jatibening menjelang implementasi rekayasa lalu lintas ganjil-genap mulai pintu masuk tol Bekasi Barat dan Timur.
"Memang di sekitar GT Bekasi Timur Jalan Joyomartono masih ada beberapa PKL yang membuat penyempitan badan jalan menuju pintu masuk tol. Selain itu akses naik-turun penumpang di Jatibening juga perlu kita tangani," kata General Manager PT Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek Raddy R Lukman di Bekasi, Jumat.
Jalan Joyomartono, Kecamatan Bekasi Timur, tepatnya di seberang LRT City Bekasi Timur masih nampak beberapa gerobak PKL serta pedagang asongan yang membuat penyempitan akses masuk kendaraan menuju Tol Bekasi Timur arah Jakarta.
Situasi yang sama juga terjadi pada GT Bekasi Timur II yang menjadi akses keluar pengendara.
"PKL di Bekasi Timur ini sulit untuk kita benahi. Setiap ada operasi, pasti akan ada lagi. Namun kita sedang kerjasamakan dengan Satpol PP Pemkot Bekasi supaya kembali ditertibkan sehingga manuver kendaraan yang gagal lolos ganjil genap bisa berjalan lancar," katanya.
Menurut dia, penertiban terhadap PKL di lokasi itu akan melibatkan semua instansi terkait untuk memastikan seluruh koridor ganjil-genap di dalam Kota Bekasi steril dan aman.
Terkait dengan akses turun-naik Jatibening, kata dia, pihaknya tidak bisa menutup secara permanen sodetan jalan di dalam tol yang mengarah ke Kelurahan Jatibening, Kecamatan Pondokgede.
"Kita tidak bisa tutup akses itu (Jatibening) karena masalah di sana sangat kompleks. Banyak resistensi dari masyarakat sekitar kalau kita tutup permanen," katanya.
Hal yang pelaing memungkinkan dilakukan pihaknya hanya mengatur alur lintasan kendaraan saja untuk memastikan tidka terjadi antrean yang berdampak pada kepadatan di lajur tol.
"Kita akan tempatkan petugas di akses Jatibening agar bus tidak sembarangan antre di sana," katanya.
Humas PT Jasa Marga Jakarta-Cikampek Irwansyah menambahkan implementasi ganjil-genap diproyeksikan akan memangkas sekitar 25 persen unit kendaraan via GT Bekasi Barat dan Bekasi Timur.
"Dari kecepatan rata-rata pengendara di Tol Jakarta-Cikampek saat ini mencapai 25 KM per jam, kita ingin dongkrak sampai 40KM per jam. Akan ada sekitar 8.000 kendaraan yang akan terkena aturan ganjil genap di Kota Bekasi," katanya.
Baca juga: Rekayasa ganjil genap diperluas jika sukses
Baca juga: Penyelenggara ganjil-genap dinilai belum sepenuhnya siap
"Memang di sekitar GT Bekasi Timur Jalan Joyomartono masih ada beberapa PKL yang membuat penyempitan badan jalan menuju pintu masuk tol. Selain itu akses naik-turun penumpang di Jatibening juga perlu kita tangani," kata General Manager PT Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek Raddy R Lukman di Bekasi, Jumat.
Jalan Joyomartono, Kecamatan Bekasi Timur, tepatnya di seberang LRT City Bekasi Timur masih nampak beberapa gerobak PKL serta pedagang asongan yang membuat penyempitan akses masuk kendaraan menuju Tol Bekasi Timur arah Jakarta.
Situasi yang sama juga terjadi pada GT Bekasi Timur II yang menjadi akses keluar pengendara.
"PKL di Bekasi Timur ini sulit untuk kita benahi. Setiap ada operasi, pasti akan ada lagi. Namun kita sedang kerjasamakan dengan Satpol PP Pemkot Bekasi supaya kembali ditertibkan sehingga manuver kendaraan yang gagal lolos ganjil genap bisa berjalan lancar," katanya.
Menurut dia, penertiban terhadap PKL di lokasi itu akan melibatkan semua instansi terkait untuk memastikan seluruh koridor ganjil-genap di dalam Kota Bekasi steril dan aman.
Terkait dengan akses turun-naik Jatibening, kata dia, pihaknya tidak bisa menutup secara permanen sodetan jalan di dalam tol yang mengarah ke Kelurahan Jatibening, Kecamatan Pondokgede.
"Kita tidak bisa tutup akses itu (Jatibening) karena masalah di sana sangat kompleks. Banyak resistensi dari masyarakat sekitar kalau kita tutup permanen," katanya.
Hal yang pelaing memungkinkan dilakukan pihaknya hanya mengatur alur lintasan kendaraan saja untuk memastikan tidka terjadi antrean yang berdampak pada kepadatan di lajur tol.
"Kita akan tempatkan petugas di akses Jatibening agar bus tidak sembarangan antre di sana," katanya.
Humas PT Jasa Marga Jakarta-Cikampek Irwansyah menambahkan implementasi ganjil-genap diproyeksikan akan memangkas sekitar 25 persen unit kendaraan via GT Bekasi Barat dan Bekasi Timur.
"Dari kecepatan rata-rata pengendara di Tol Jakarta-Cikampek saat ini mencapai 25 KM per jam, kita ingin dongkrak sampai 40KM per jam. Akan ada sekitar 8.000 kendaraan yang akan terkena aturan ganjil genap di Kota Bekasi," katanya.
Baca juga: Rekayasa ganjil genap diperluas jika sukses
Baca juga: Penyelenggara ganjil-genap dinilai belum sepenuhnya siap
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018
Tags: