Jakarta (ANTARA News) - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, perlu banyak perbaikan.

"Jadi hari ini kita lihat sendiri, kondisinya Bantar Gebang masih perlu banyak perbaikan, tapi sudah cukup maju," kata Sandiaga di Bekasi, Jumat.

Wagub mengelilingi kawasan Bantar Gebang berkesempatan lari dari Polsek Bantar Gebang.

"Ada beberapa inisiatif untuk menciptakan lapangan kerja seperti `waste to energy` yang akan diresmikan nanti 21 Maret dengan BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi). Kemarin sempat tersendat berkaitan dengan gas metan yang menjadi sumber tenaga listrik. Tadi sudah kita tinjau juga. Kapasitasnya bisa 15 Megawatt tapi hari ini hanya 200 Kilowatt saja," kata Sandiaga di Bantar Gebang.

Selain itu, kompos masih berlebih produksinya di TPST Bantar Gebang, maka akan mengundang Dinas Kehutanan dan juga seluruh RW di wilayah DKI dan wilayah lain yang membutuhkan untuk bisa mengambil kompos di sini, katanya.

Kedatangan Sandiaga ke Bantar Gebang untuk mendengar langsung keluhan dari masyarakat. "Kita lihat bahwa ini menjadi sebuah tantangan, sejak tahun 2016 mulai dikelola sendiri oleh Pemerintah Provinsi dan kita mesti terus berbenah," kata Wagub.

Dia melihat TPST Bantar Gebang adalah sebuah peluang yang sangat besar. Bahwa sampah yang selama ini dianggap sebagai musibah, bisa dikelola dengan baik dan akan menghadirkan berkah.

"Dan ini menjadi hikmah bagi kita semua. Sampah ini, saya baru lihat di beberapa kota yang lebih maju, kalau dikelola dengan baik justru bisa menjadi sumber penghidupan. Baik itu pariwisata, maupun juga pengelolaan air dan pengelolaan energi. Jadi ini adalah paradigma baru dalam pengelolaan `municipal waste`. Sampah yang dihasilkan oleh kota-kota besar dunia," kata Sandiaga.