Jakarta (ANTARA News) - Pelatih ganda campuran Vita Marisa menyebut persoalan servis menjadi salah satu kendala yang menjadi penyebab kekalahan duet Hafiz Faisal/Gloria Emanuelle Widjaja di putaran pertama Jerman Terbuka 2018.

"Kalahnya bukan karena permainan, tapi mereka tidak bisa buka permainan. Soal servis ini memang mempengaruhi permainan Gloria. Selama bertahun-tahun Gloria latihan servis dengan patokan rusuk terbawah, dan selama itu tidak pernah ada masalah dengan servisnya. Tapi karena takut di-fault, jadi dia berusaha servis serendah mungkin dan servisnya jadi tidak sebagus biasanya. Padahal salah satu kekuatan pasangan kita itu pada servis. Jadi bisa dibilang ini awal pemicunya mereka tidak bisa tampil maksimal," kata Vita dalam pernyataan resmi PP PBSI yang diterima di Jakarta, Kamis.

Hafiz/Gloria kalah oleh duet Taiwan Wang Chi-Lin/Lee Chia Hsin dengan skor 17-21, 19-21 di putaran pertama turnamen berlabel BWF World Tour Super 300, memang cukup mengejutkan pasalnya pasangan ini merupakan semifinalis di Malaysia Masters 2018.

Jika melihat pengalaman dan kekuatan di atas kertas, seharusnya Hafiz/Gloria bisa mengatasi pasangan Taiwan ini.

Akan tetapi, aturan baru mengenai batasan tinggi servis 115 cm dari atas permukaan lapangan, ternyata menjadi batu sandungan bagi Hafiz/Gloria dalam pertandingan ini. Sebanyak lima servis Gloria dinyatakan fault oleh hakim servis yang tentunya mengganggu konsentrasi pemain dengan tinggi badan 184 cm tersebut.

Dituturkan Vita, pada game kedua, servis Gloria tak terlalu banyak dinyatakan salah oleh hakim servis. Ia menginstruksikan Gloria untuk mengukur tinggi servisnya dengan alat pengukur yang terletak di depan hakim servis.

"Habis itu memang tidak di-fault, tapi posisi tangan Gloria saat servis itu sudah beda, jadinya malah tanggung terus," ucap Vita

Vita sendiri memahami sebetulnya ini tidak bisa dijadikan alasan kekalahan, tetapi pada kenyataannya, meakipun mereka sudah latihan dan mempersiapkan diri dengan aturan servis ini, namun tiap hakim servis menurutnya punya sudut pandang yang beda-beda.

"Saya perhatikan hakim servis ada yang duduknya maju-mundur, ini saja sudah mengubah sudut pandangnya di alat pengukur. Semoga BWF mempertimbangkan kembali aturan servis ini," ucap Vita.

Dengan kekalahan Hafiz/Gloria, maka sektor ganda campuran tinggal menyisakan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Pasangan ini melaju ke putaran kedua Jerman Terbuka 2018 usai mengalahkan pasangan peraih perak Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia), dengan skor 21-19, 21-18.

Baca juga: Tunggal putri Indonesia tumbang di Jerman Terbuka