Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Kamis pagi turun 17 poin menjadi Rp13.762 per dolar AS dari Rp13.745 per dolar AS.

"Pelemahan rupiah relatif terbatas terhadap dolar AS menyusul adanya penjagaan dari Bank Indonesia," kata analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada.

Ia memperkirakan pelemahan rupiah bersifat jangka pendek karena bukan dipicu oleh kondisi fundamental ekonomi Indonesia. Pelemahan rupiah, menurut dia, lebih disebabkan oleh tekanan ekstenal di tengah antisipasi pelaku pasar uang terhadap kebijakan bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) menaikkan suku bunga.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan penguatan dolar AS terhadap mayoritas mata uang dunia kemungkinan masih terjadi karena investor masih menunggu hasil pertemuan The Fed pada 21 Maret.

Kendati demikian, dia menjelaskan, Bank Indonesia masih akan berjaga di pasar sehingga pergerakan rupiah bisa tetap stabil dan berpeluang menguat menuju kisaran Rp13.720 sampai Rp13.750 per dolar AS.