London (ANTARA News) - Juventus telah memberikan pelajaran bagi Tottenham Hotspur bahwa jangan pernah sekalipun lengah pada laga sekelas Liga Champions, menyusul kemenangan I Bianconeri dengan skor 2-1 (agregat 4-3) di markas Spurs, Stadion Wembley, Kamis waktu Indonesia.

Pelatih Tottenham, Mauricio Pochettino, pun mengakui bahwa timnya telah melakukan dua kesalahan fatal yang berbuah dua gol kemenangan Juventus yang memupus mimpi tim asal London itu berkiprah lebih jauh di Liga Champions.

"Kami membuat dua kesalahan dan kebobolan dua gol. Saya hanya bisa mengatakan bahwa tentu saja Juventus adalah tim yang hebat, jika Anda memberikan satu, dua kesempatan maka mereka bisa mencetak gol," Pochettino seusai pertandingan dilansir UEFA.

Kendati demikian, Pochettino berupaya menanggapi positif kekalahan dengan mengatakan bahwa timnya sudah menciptakan banyak peluang dan berjuang keras untuk mengalahkan Juventus yang bermain bagus.

"Hari ini kami kalah, tapi saya sangat senang dengan cara kami kalah, sangat bangga dengan pemain. Sepak bola bukanlah mimpi buruk, Anda bisa menang atau kalah. Kami menghargai gagasan, menciptakan banyak peluang tapi tidak cukup untuk memenangkan pertandingan," kata Pochettino.

Baca: Juventus menang 2-1 di Wembley, Tottenham terdepak dari Liga Champions

"Itu adalah sepak bola. Kami menilai hasilnya setelah pertandingan. Kami bermain untuk menang, yang terpenting adalah menang, tapi hari ini tim bertempur dan menunjukkan kedewasaan besar melawan tim yang sangat bagus," katanya.

Di sisi lain, pelatih Juventus Massimiliano Allegri menyatakan bahwa timnya memang layak lolos ke babak perempatfinal Liga Champions karena bermain maksimal dalam dua leg pertandingan.

"Pemain kami begitu sabar untuk menunggu saat yang tepat untuk memukul mereka. Dengan mempertimbangkan keseluruhan 180 menit (dua pertandingan), saya pikir kami pantas lolos," kata Allegri.

Juventus lolos berkat gol Gonzalo Higuain dan Paolo Dybala pada babak kedua, setelah Tottenham unggul satu gol dari Heung-Min Son di paruh pertama.