Bandung (ANTARA News) - Kepolisian Resor Garut menyelidiki penyebab keracunan massal yang melibatkan ratusan korban dalam satu acara hajatan di Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (6/3).

"Kita cek lab bahan makanannya, ingin tahu dari mana asal racun itu, bukan (mencari) tersangka," kata Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Budi Satria Wiguna kepada wartawan di Garut, Rabu.

Ia menuturkan, tim kepolisian sudah melakukan olah tempat kejadian perkara termasuk memeriksa sejumlah warga sebagai saksi, juga korban dan penyelenggara hajatan pernikahan di Desa Sakawayana, Malangbong.

Terkait adanya tersangka dalam kasus itu, kata dia, tidak ada, karena peristiwa itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa, bahkan yang menjadi korban keracunan bukan warga saja, tetapi keluarga juga menjadi korban.

"Itu musibah kecelakaan, keluarganya juga kena keracunan, kecuali katering, tapi itu (masakan) dari masyarakat, oleh masyarakat, untuk masyarakat," katanya.

Ia mengungkapkan, dugaan awal penyebab keracunan yaitu dampak dari penggunaan styrofoam yang ditutup, namun perlu dilakukan uji laboratorium lebih lanjut untuk memastikannya.

"Ada dugaan awal memakai styrofoam kemudian ditutup," katanya.

Ia menambahkan, sambil penyelidikan berjalan, jajarannya terus membantu pengobatan terhadap masyarakat korban keracunan yang mendapatkan perawatan medis di rumah sakit.

Kepolisian, kata dia, mencatat ada 191 orang menjadi korban keracunan, sebagian besar sudah diperbolehkan pulang, sedangkan sisanya masih mendapatkan penanganan medis di puskesmas setempat.

"Sebagian sudah bisa pulang, sisanya sambil pengobatan jalan," katanya.

Baca juga: Ratusan warga keracunan makanan di Garut