Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto menyatakan Indonesia akan membagikan pengalaman dan pengetahuan dalam penanggulangan terorisme kepada Pemerintah Myanmar.
"Indonesia punya kiat-kiat tertentu bagaimana kita mengatasi terorisme itu," katanya di Gedung KPU, Jakarta, Selasa.
"Ini akan kita sampaikan pengalaman ini kepada pihak Myanmar, dan sudah setuju, nanti beberapa pejabat militer Myanmar akan datang ke Indonesia," ujarnya menambahkan.
Menko menambahkan, pihaknya telah memberikan keleluasaan Myanmar untuk mengirimkan personelnya belajar di Universitas Pertahananan.
Baca juga: Menhan: penanggulangan terorisme ancam negara perlu libatkan TNI
Baca juga: Kazakhstan tertarik cara BNPT tangani terorisme
Wiranto mengemukakan, Myanmar rawan kemungkinan tumbuhnya terorisme, utamanya kekuatan ISIS yang dikhawatirkan akan menunggangi para pengungsi Rohingnya yang akan kembali ke Rakhine State.
"Pada saat kembalinya pengungsi dari Bangladesh ke Myanmar, pengungsi Rohingya ke Rakhine State itu kan ada kerawanan kemungkinan disusupi oleh terorisme yang berasal dari ISIS di Suriah, karena mereka melakukan suatu aksi yang disebut dengan divergent, yang menyebarkan basis-basis ke seluruh dunia," katanya,
Ia menyampaikan, sebelumnya ISIS telah mencoba membangun basis di Poso, Indonesia, namun telah digagalkan oleh Pemerintah Indonesia. Begitu pula di Marawi, Filipina, yang juga gagal. Oleh karena itu sangat besar kemungkinan mereka mengarahkan ke Rakhine State di Myanmar.
"Nah Indonesia lewat saya, lewat Ibu Menlu dilanjutkan oleh Pak Dubes, Pak Ito (Ito Sumardi) yang telah selesai tugasnya, tadi menyampaikan ke saya, melaporkan hasil tugas kelanjutan dari Indonesia untuk membantu Myanmar mencoba memfilter ini," katanya.
Baca juga: BNPT paparkan penanggulangan terorisme di Jerman
Baca juga: PBB simpulkan pembersihan etnis Rohingya terus berlangsung
Indonesia bagi pengalaman penanggulangan terorisme ke Myanmar
6 Maret 2018 16:53 WIB
Menkopolhukam Wiranto (ANTARA /Aprillio Akbar)
Pewarta: M Arif Iskandar
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018
Tags: