Jakarta (ANTARA News) - China dan Jepang dipastikan bakal menjadi lawan berat bagi renang indah Indonesia pada Asian Games 2018 Jakarta-Palembang meski ada juga negara tetangga yang diprediksi bakal menjadi pesaing yaitu Singapura.

"Saat ini China berada di peringkat dua dan Jepang peringkat tiga. Tapi, kami harus optimistis dengan kemampuan atlet kita," kata pelatih renang indah Indonesia Danisa Wahyundari di kolam renang komplek Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa.

Demi menghadapi Asian Games 2018, renang indah mulai menjalani pemusatan latihan nasional di kolam renang Senayan, Jakarta, sejak 9 Februari. Latihan diikuti delapan atlet hasil seleksi nasional melalui beberapa tahapan yang telah ditetapkan.

Delapan atlet tersebut berusia antara 14-24 tahun. Adapun atlet yang saat ini menjalani pemusatan berasal dari Sulawesi Selatan tiga orang, Jawa Timur satu orang, Jawa Barat dua orang, dan DKI Jakarta dua orang.

"Saat ini mereka terus berlatih bersama. Untuk nomor duet memang belum kami tentukan. Saat ini latihan terus berdelapan," katanya.

Terkait uji coba, Danisa mengatakan tim renang indah telah menjadwalkan beberapa agenda yang di antaranya mengikuti kejuaraan di Jepang, 26 April sampai 1 Mei. Setelah itu dijadwalkan mengikuti kejuaraan di Spanyol.

Meski persiapan berjalan dengan baik, atlet maupun pelatih ternyata dihadapkan dengan beberapa kendala yang di antaranya honor bulan Januari yang belum cair. Selain itu beberapa peralatan latihan seperti underwater speaker juga harus meminjam.

Terkait hal tersebut, Kabid Binpres PB PRSI Wisnu Wardhana mengatakan saat ini PRSI masih melakukan pengadaan peralatan termasuk underwater speaker. Hanya saja saat ini belum tiba.

"Tidak hanya untuk peralatan latihan, tapi semua peralatan pertandingan dalam proses. Tinggal tunggu waktu kedatangannya saja," katanya di sela mendampingi kunjungan Menpora Imam Nahrawi.

Sementara itu Menpora Imam Nahrawi mengaku akan terus memberi semangat dan motivasi kepada seluruh atlet. Pihaknya juga akan terus menginventarisir permasalahan yang terjadi selama pemusatan latihan nasional.

"Saya datang kesini untuk menengok, menemani dan mendengar secara langsung keluhan dari atlet polo air dan renang indah. Selain ke atlet, saya juga bertanya langsung ke pelatih terkait kesiapan mereka," katanya.

Menurut dia, jika ada permasalahan segera disampaikan apalagi saat ini pemerintah sudah menyerahkan secara langsung pengelolaan anggaran kepada masing-masing induk organisasi cabang olahraga.

"Semuanya harus beres biar tidak mengganggu persiapan. Yang jelas kami sangat diuntungkan karena bisa lebih awal menikmati venue. Ini kelebihan tim kami. Jadi semuanya harus optimistis bisa meraih hasil terbaik," katanya.

Baca juga: 11 perenang gabung pelatnas mulai Januari 2018
Baca juga: Empat kendala Pelatnas Asian Games menurut KONI