Barcelona (ANTARA News) - Partai-partai politik dalam parlemen regional Catalonia memulai konsultasi pada Senin (5/3) untuk mencari pengganti presiden yang dipecat, Carles Puigdemont.

Puigdemont, yang hidup dalam pengasingan di Belgia dan dicari di Spanyol, pekan lalu mengumumkan bahwa dia tidak jadi berupaya menjadi presiden kawasan dalam upaya mengatasi krisis politik Catalonia.

Langkah itu bisa membuka jalan bagi Catalonia untuk membentuk pemerintah yang berfungsi sepenuhnya serta kembali mendapatkan otonomi setelah Madrid mengambil alih kekuasaan secara penuh menyusul referendum kemerdekaan yang dilarang pada Oktober.

Kepala majelis regional, Roger Torrent, dijadwalkan bertemu dengan perwakilan dari tujuh kelompok parlemen pada Senin untuk memilih calon baru pengganti Puigdemont.

Satu-satunya nama yang diajukan sejauh ini, termasuk oleh Puigdemont, adalah Jordi Sanchez, kepala grup prokemerdekaan ANC. Namun ini tampaknya sulit mengingat Sanchez berada di penjara selama empat bulan karena diselidiki terkait penghasutan, dan merupakan bagian dari empat separatis yang diselidiki karena perannya dalam upaya kemerdekaan.

Sampai saat ini, Catalonia yang berpenduduk 7,5 juta jiwa masih tanpa pemerintahan efektif dan berada di bawah kendali dari Madrid, yang berarti mereka tidak bisa mengelola sendiri pelayanan kesehatan dan pendudukan sebagaimana ketika menjadi daerah semi-otonom. Setelah pemerintah sudah terbentuk, Catalonia akan memulihkan otonominya, demikian menurut siaran kantor berita AFP. (mu)

Baca juga: PM Spanyol singkirkan kemungkinan pemilu nasional setelah kemenangan pemberontak Catalonia