Manado (ANTARA News) - Gempa tektonik berkekuatan M=5,4 yang terjadi pada Minggu pagi (4/3) pukul 10.10.39 WIB di wilayah Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah diakibatkan aktivitas sesar oblique naik.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Drs Moch Riyadi MSi dalam rilis yang disebar pada grup BMKG, PVMBG dan stakeholder menyebutkan, hasil analisis menunjukkan bahwa hal tersebut terjadi pada koordinat episenter pada 0,64 LS dan 123,29 BT.

Gempa tersebut berlokasi di darat pada jarak 57 kilometer arah timur laut Kota Luwuk, Kabupaten Banggai, Propinsi Sulawesi Tengah berkedalaman 45 kilometer.

Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan laporan masyarakat menunjukkan bahwa guncangan berpotensi dirasakan di daerah Luwuk II SIG-BMKG (III-IV MMI), Gorontalo I-II SIG-BMKG (II-III MMI), Ampana dan Buol I SIG-BMKG (II MMI).

Sementara bila ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa tektonik tersebut merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar lokal.

Berdasarkan peta tataan tektonik, di wilayah Kabupaten Banggai terdapat zona gempa bumi dengan struktur sesar.

Hingga pukul 10.40 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya satu aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

Kepada masyarakat di sekitar wilayah Kabupaten Banggai diiimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.