Kulon Progo (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, sedang mengkaji rencana penaataan sistem transportasi pendukung untuk akses dari dan ke New Yogyakarta International Airport.

Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo di Kulon Progo, Minggu, mengatakan saat ini Pemkab Kulon Progo bersama legislatif sedang me-`review` Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2012-2032, salah satunya sistem transportasi yang menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan, pendidikan, kesehatan, perkantoran, perdagangan, dan industri.

"Perencanaan sistem transportasi diperlukan adanya anilisa mengenai pola dan intensitas kegiatan di pusat-pusat kegiatan sebagai lokasi yang membangkitkan dan menarik perjalanan," kata Hasto.

Ia mengatakan sistem transportasi akan mengakomodir pusat kegiatan pendidikan, kesehatan, perkantoran, perdagangan, dan industri sebagai masukan dalam merencanakan jaringan transportasi multimoda, di mana penyediaan sarana dan prasarana diharapkan mampu mendorong perkembangan kegiatan ekonomi di wilayah-wilayah.

"Sistem transportasi yang akan dikembangkan diharapkan menggerakkan ekonomi masyarakat dan potensi lokal," katanya.

Sejauh ini, lanjur Hasto, rencana pengembangan sistem transportasi pendukung bandara, yakni peningkatan jaringan jalan akses non-tol dengan optimalisasi jalan nasional Bantar-Karangnongko-Temon dan peningkatan jalur Jalan Daendels dan pembangunan jalan "by pass" bandara-Jombor.

Selanjutnya, pengembangan dan pembangunan jaringan kereta api, yakni pembangunan jalur kereta bandara, dan pembangunan jalur kereta api Jogja-Palbapang-Brosot-bandara.

Kemudian, peningkatan layanan angkutan umum melalui Jalur Transjogja akan mengubungkan bandara dengan Kota Yogyakarta dan angkutan pedesaan menjadi pengumpan (feeder).