Beijing (ANTARA News) - Honda Motor Co telah menghentikan sementara penjualan model CR-V di China setelah badan pengawas produk di negara itu menolak rencana untuk melakukan recall terhadap 350.000 unit mobil guna memperbaiki masalah mesin.

Selain CR-V, Honda juga berencana menghentikan penjualan Civic atas masalah yang sama.

Sebelumnya, Honda sudah mengumumkan akan me-recall dua model terlarisnya itu dalam dua tahap, pertama untuk CR-V pada akhir Februari dan Civic mulai awal Maret.

Juru bicara Honda pada Jumat (2/3) mengatakan bahwa badan pengawas kualitas di China menilai rencana recall terhadap ratusan ribu unit kendaraan itu tidak mencukupi, sehingga Honda harus menghentikan penjualan sampai adanya rencana baru terkait recall itu.

Adapun recall itu dilakukan setelah pemilik CR-V dan Civic menyampaikan keluhannya melalui media sosial Weibo di China.

Setelah keluhan itu tersiar pada pertengahan Januari, Honda kemudian merancang rencana penarikan kembali sebulan kemudian.

Baca: Honda "recall" ratusan ribu CR-V dan Civic di China

Honda mengatakan pada 12 Februari, recall itu menyasar 350.000 unit CR-V dan Civic yang dilengkapi mesin turbo 1,5 liter. Kedua model yang terkena dampak itu dijual oleh perusahaan patungan Honda dengan China, yaitu Dongfeng Motor Group Co.

Perusahaan menarik kembali mobil-mobil itu guna membenahi masalah yang disebabkan adanya bensin yang tidak terbakar dalam jumlah yang tidak normal dan terkumpul di tempat oli.

Masalah itu menyebabkan bau bensin yang menyengat pada mobil dalam beberapa kasus. Pada kasus lain terdapat juga lampu indikator "check-engine" yang terus menyala.

Pejabat Honda mengatakan tidak ada laporan kecelakaan atas masalah mesin itu, demikian Reuters.