Tokyo (ANTARA News) - Industri baja Jepang mendesak Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk tidak mengenakan tarif impor besar dan memperingatkan bahwa langkah tersebut dapat memicu perang dagang.
"Menurut pandangan kami kenaikan tarif... adalah langkah yang mengakibatkan distorsi pasar yang dapat menimbulkan berbahaya serius bukan hanya terhadap ekspor baja dari Jepang, tapi juga perdagangan baja di seluruh dunia," kata Kosei Shindo, ketua Federasi Besi dan Baja Jepang , dalam surat kepada Trump.
Shindo mengatakan langkah Trump berisiko mendorong negara-negara lain menggunakan alasan keamanan nasional untuk mengenakan tarif mereka sendiri.
"Kemungkinannya tindakan AS itu... akan memicu reaksi negatif berantai yang tidak hanya berdampak pada baja, tapi juga produk lain yang dianggap memiliki implikasi keamanan nasional, dengan negara-negara lain akan melakukan tindakan serupa dengan alasan serupa," katanya dalam surat yang diunggah di situs federasi.
Trump memicu kemarahan Kamis, karena mengumumkan bahwa dia akan mengenakan tarif 25 persen untuk baja dan 10 persen untuk aluminium guna melindungi produsen AS.
Shindo meminta Trump "melakukan penilaian yang adil dan bijaksana untuk tidak mengenakan tarif atau pembatasan lain pada baja impor."
"Menjunjung tinggi prinsip perdagangan bebas sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan prinsip itu harus dihormati sepenuhnya," katanya.
Amerika Serikat hanya menjadi pasar bagi lima persen ekspor besi dan baja Jepang selama 2016, jauh di belakang sumbangan pasar utamanya di Korea Selatan dan China, demikian menurut siaran AFP.(mr)
Industri baja Jepang minta Trump tak berlakukan tarif impor
3 Maret 2018 11:35 WIB
Ilustrasi--Seorang pekerja melintas di depan gulungan baja atau coil di PT. Krakatau Steel, Cilegon, Banten. (ANTARA/Rosa Panggabean)
Pewarta: -
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018
Tags: