Jerman tolak tarif baja dan aluminium AS, sementara Rusia prihatin
3 Maret 2018 07:31 WIB
Arsip Foto. Seorang pekerja mengecek baja lembaran yang sudah jadi di pabrik Hot Strip Mill PT Krakatau Steel (Persero) Tbk., Cilegon,Banten. (FOTO ANTARA/Muhammad Iqbal)
Frankfurt/Moskow (ANTARA News) - Berlin "menolak" keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenakan tarif selangit untuk impor baja dan aluminium menurut juru bicara Kanselir Jerman Angela Merkel pada Jumat (2/3), sementara Rusia mengemukakan keprihatinan mengenai rencana penerapan kebijakan itu.
"Pemerintah federal menolak tarif semacam itu... masalah kelebihan kapasitas global di sektor baja dan aluminium tidak dapat diatasi dengan langkah sepihak seperti ini dari Amerika Serika," kata Steffen Seibert kepada wartawan di Berlin.
"Tarif ini akan berdampak buruk pada perdagangan internasional industri baja dan aluminium kami," katanya sebagaimana dikutip AFP.
Sementara Jerman akan memantau "sangat saksama" detail mengenai tarif tersebut saat diumumkan pekan depan dan dampaknya terhadap ekonomi Jerman, Seibert mengatakan, terserah kepada Komisi Eropa untuk menentukan tanggapan dari negara-negara Uni Eropa atas langkah Amerika Serikat tersebut.
Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker memperingatkan pada Kamis bahwa Uni Eropa akan mengambil tindakan balasan terhadap pemberlakuan tarif Trump, kata Seibert.
"Kami sepenuhnya mendukung Komisi Eropa," ia melanjutkan, meskipun "tidak ada seorang pun yang menginginkan perang dagang."
Pengumuman Trump pada Kamis mengenai pemberlakuan tarif 25 persen untuk baja dan tarif 10 persen untuk aluminium -- yang akan ditandatangani pekan depan -- mencemaskan negara-negara penghasil baja dan aluminum dan mengakibatkan saham anjlok di seluruh dunia karena memicu kekhawatiran akan meningkatnya langkah pembalasan.
Rusia "prihatin" dengan keputusan Trump memberlakukan tarif besar dalam impor baja dan aluminium.
"Kami tahu bahwa kekhawatiran telah diungkapkan di banyak ibu kota Eropa mengenai keputusan ini, kami turut merasakan keprihatinan ini dan kami sedang menganalisis situasi yang sekarang terjadi dalam hubungan perdagangan," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan pada Jumat (2/3).
Negara-negara penghasil baja dan aluminium utama pada Jumat mengecam rencana Trump karena berencana mengenakan tarif pada kedua industri tersebut, sementara pasar saham anjlok di tengah kekhawatiran akan kemungkinan terjadinya perang dagang sebagai langkah balasan.
Pengenaan tarif impor yang mencakup dua bahan yang sangat penting bagi sektor konstruksi dan manufaktur itu juga memicu kemarahan mitra dagang utama Amerika Serikat seperti Kanada, Uni Eropa, Australia dan Meksiko, serta saingannya Tiongkok; serta menyebabkan kerisauan di pasar saham global.(mr)
"Pemerintah federal menolak tarif semacam itu... masalah kelebihan kapasitas global di sektor baja dan aluminium tidak dapat diatasi dengan langkah sepihak seperti ini dari Amerika Serika," kata Steffen Seibert kepada wartawan di Berlin.
"Tarif ini akan berdampak buruk pada perdagangan internasional industri baja dan aluminium kami," katanya sebagaimana dikutip AFP.
Sementara Jerman akan memantau "sangat saksama" detail mengenai tarif tersebut saat diumumkan pekan depan dan dampaknya terhadap ekonomi Jerman, Seibert mengatakan, terserah kepada Komisi Eropa untuk menentukan tanggapan dari negara-negara Uni Eropa atas langkah Amerika Serikat tersebut.
Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker memperingatkan pada Kamis bahwa Uni Eropa akan mengambil tindakan balasan terhadap pemberlakuan tarif Trump, kata Seibert.
"Kami sepenuhnya mendukung Komisi Eropa," ia melanjutkan, meskipun "tidak ada seorang pun yang menginginkan perang dagang."
Pengumuman Trump pada Kamis mengenai pemberlakuan tarif 25 persen untuk baja dan tarif 10 persen untuk aluminium -- yang akan ditandatangani pekan depan -- mencemaskan negara-negara penghasil baja dan aluminum dan mengakibatkan saham anjlok di seluruh dunia karena memicu kekhawatiran akan meningkatnya langkah pembalasan.
Rusia "prihatin" dengan keputusan Trump memberlakukan tarif besar dalam impor baja dan aluminium.
"Kami tahu bahwa kekhawatiran telah diungkapkan di banyak ibu kota Eropa mengenai keputusan ini, kami turut merasakan keprihatinan ini dan kami sedang menganalisis situasi yang sekarang terjadi dalam hubungan perdagangan," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan pada Jumat (2/3).
Negara-negara penghasil baja dan aluminium utama pada Jumat mengecam rencana Trump karena berencana mengenakan tarif pada kedua industri tersebut, sementara pasar saham anjlok di tengah kekhawatiran akan kemungkinan terjadinya perang dagang sebagai langkah balasan.
Pengenaan tarif impor yang mencakup dua bahan yang sangat penting bagi sektor konstruksi dan manufaktur itu juga memicu kemarahan mitra dagang utama Amerika Serikat seperti Kanada, Uni Eropa, Australia dan Meksiko, serta saingannya Tiongkok; serta menyebabkan kerisauan di pasar saham global.(mr)
Pewarta: -
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018
Tags: