Bogor (ANTARA News) - Proyek pembangunan rel kereta api dwiganda (DDT) Manggarai-Cikarang ditargetkan rampung pada 2020 atau dua tahun lebih cepat dari target semula pada 2022, demikian disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Guna mencapai percepatan target penyelesaian rel dwiganda Manggarai-Cikarang tersebut, Menhub telah meminta Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan untuk melakukan dua langkah penting yakni pembebasan tanah dan pengaturan waktu jeda antarkereta, demikian keterangan pers yang diterima di Bogor, Jumat.

"Rencananya DDT selesai 2022, bisa dibayangkan kalau menunggu 2022, kapasitas perjalanan sangat minimal. Oleh karenanya saya minta Dirjen Perkeretaapian untuk lebih intens agar proyek ini bisa selesai pada 2020. Pertama yang kami lakukan di lapangan yaitu pembebasan tanah. Kami akan minta bantuan dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memberikan dukungan terhadap proyek DDT ini," katanya.

Selanjutnya untuk mempercepat penyelesaian proyek tersebut, Menhub juga meminta untuk berkoordinasi terkait pengaturan masa jeda antarkereta.

"Yang kedua adalah `window time`. Window time` ini kadang ada satu atau dua jam. Untuk itu saya minta dipastikan paling tidak ada empat jam," katanya.

Baca juga: Gapensi ingatkan pelaksana proyek infrastruktur perketat keselamatan kerja



Selain itu Menhub juga meminta Kepala Daop 1 untuk terus memantau perjalanan kereta sehingga tidak ada keterlambatan kereta di Stasiun Manggarai.

"Kita tahu bahwaa di situ adalah titik teramai perlintasan kereta api dalam kota maupun luar kota. Untuk itu saya minta Daop 1 memastikan jangan sampai ada keterlambatan, harus dipantau secara detail," kata Menhub.

Budi juga mengingatkan untuk terus memperhatikan keselamatan tanpa meninggalkan produktivitas.

"Ini adalah tanggung jawab kita untuk bersama-sama menyelesaikan proyek sesuai rencana dan kita harus mempunyai semangat tapi jangan lupa juga tentang keselamatan. Jadi keselamatan sama pentingnya dengan produktivitas, oleh karena itu saya minta kepada Dirjen Perkeretaapian dan Ka Daop 1 untuk memperhatikan keselamatan tapi jangan meninggalkan produktivitas," katanya.

Terkait kejadian Kereta Bandara Soekarno-Hatta yang sempat mengalami gangguan di Stasiun Batuceper pada Kamis (1/3), Menhub menjelaskan pihaknya menunggu laporan hasil pemeriksaan dari PT Railink selaku operator kereta Bandara.

"Hari ini mereka akan melakukan penelitian dan besok saya minta laporannya dan setelah itu akan kami bahas bersama," katanya.