Jakarta (ANTARA News) - Sejak Desember lalu, Apple sudah menjelaskan perihal mereka memperlambat kinerja CPU karena baterai di beberapa model iPhone melemah dan tidak mampu mengerjakan beberapa tugas yang kompleks.

Apple menjelaskan tidak secara sengaja memperlambat CPU agar konsumen beralih ke model iPhone terbaru, seperti diberitakan laman Phone Arena.

Perusahaan berbasis di Cupertino, Amerika Serikat, ini mengeluarkan pernyataan untuk industri sains dan teknologi di Kanada, atas nama Manajer Legal dan Hubungan Pemerintahan Apple Kanada, Jacqueline Famulak.

Famulak menyatakan perusahaan tersebut tidak ingin iPhone mati saat konsumen sedang menggunakannya.

“Satu-satunya tujuan pembaruan perangkat lunak, dalam kasus ini, untuk membantu konsumen terus menggunakan iPhone berbaterai lama mereka tanpa mati, bukan untuk mengarahkan mereka membeli perangkat baru,” kata Famulak.

“Kami tidak ingin konsumen kami mengalami interupsi, saat menggunakan iPhone, apakah ketika sedang menelepon, mengambil gambar, berbagi ungahan atau menonton film. Untuk mengatasi isu ponsel mati mendadak, kami mengembangkan perangkat lunak yang secara dinamis mengatur penggunaan daya ketika, hanya ketika, iPhone menghadai risiko mati tiba-tiba,” kata Famulak.

Apple baru saja mengeluarkan versi beta iOS 11.3, versi finalnya akan memiliki fitur pengawasan baterai agar pengguna tahu kekuatan baterai iPhone mereka, juga fitur fitur untuk mematikan throttle agar perangkat tidak melambat.