Di Bali, Susi ancam "tenggelamkan" yang buang sampah sembarangan
2 Maret 2018 13:08 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan sejumlah menteri Kabinet Kerja menghadiri upacara ngaben Keluarga Kerajaan Puri Ubud di Puri Agung Ubud, Gianyar, Jumat (2/3/2018). (ANTARA News/Dyah Dwi A)
Gianyar, Bali (ANTARA News) - Di antara para menteri yang menghadiri upacara ngaben Keluarga Kerajaan Puri Ubud di Puri Agung Ubud, Gianyar, Jumat, ada Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Bersama presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Jaksa Agung Prasetyo, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, dan Menteri Pariwisata Arief Yahya, Susi menjadi sasaran warga yang ingin berfoto bersama.
Para menteri duduk di balai yang posisinya lebih tinggi, sehingga warga dan turis bisa mengambil foto dari bawah dan mamanggil para menteri agar melihat ke arah kamera saat ingin berswafoto dengan latar para menteri.
Susi menjadi favorit. Beberapa warga meminta dia turun untuk berswafoto bersama dari dekat. "Dari bawah saja bisa, saya bisa begini," jawab Susi sambil berpose di balai, menopang dagu dengan tangan lalu melambaikan tangan sambil tersenyum.
Ada juga warga bertanya di mana mereka bisa mendapatkan tato seperti milik Susi, yang dijawab "di rumah", menyulut tawa warga yang berkumpul di dekat balai.
Di sela upacara itu, Susi juga mengingatkan warga agar tidak membuang sampah sembarangan selama mengikuti acara yang disaksikan ribuan warga dan turis itu.
"Ingat yang buang sampah sembarangan tenggelamkan!" kata dia.
Prosesi upacara ngaben A.A. Niang Agung dilaksanakan pada hari baik yang sudah ditentukan oleh pendeta dan disepakati oleh para penglingsir puri mulai pukul 12.00 WITA dan masih berlangsung.
Ngaben dengan bade setinggi 27,5 meter dan berat sebesar 11 ton tersebut merupakan ngaben terbesar di Bali dan mendapatkan rekor Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI).
Bersama presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Jaksa Agung Prasetyo, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, dan Menteri Pariwisata Arief Yahya, Susi menjadi sasaran warga yang ingin berfoto bersama.
Para menteri duduk di balai yang posisinya lebih tinggi, sehingga warga dan turis bisa mengambil foto dari bawah dan mamanggil para menteri agar melihat ke arah kamera saat ingin berswafoto dengan latar para menteri.
Susi menjadi favorit. Beberapa warga meminta dia turun untuk berswafoto bersama dari dekat. "Dari bawah saja bisa, saya bisa begini," jawab Susi sambil berpose di balai, menopang dagu dengan tangan lalu melambaikan tangan sambil tersenyum.
Ada juga warga bertanya di mana mereka bisa mendapatkan tato seperti milik Susi, yang dijawab "di rumah", menyulut tawa warga yang berkumpul di dekat balai.
Di sela upacara itu, Susi juga mengingatkan warga agar tidak membuang sampah sembarangan selama mengikuti acara yang disaksikan ribuan warga dan turis itu.
"Ingat yang buang sampah sembarangan tenggelamkan!" kata dia.
Prosesi upacara ngaben A.A. Niang Agung dilaksanakan pada hari baik yang sudah ditentukan oleh pendeta dan disepakati oleh para penglingsir puri mulai pukul 12.00 WITA dan masih berlangsung.
Ngaben dengan bade setinggi 27,5 meter dan berat sebesar 11 ton tersebut merupakan ngaben terbesar di Bali dan mendapatkan rekor Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI).
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018
Tags: