Yogyakarta (ANTARA News) - Universitas Gadjah Mada menjalin kerja sama dengan Muhammadiyah serta Tahir Foundation dalam bidang pemberdayaan masyarakat.

Rektor Universitas Gadjah Mada Panut Mulyono, di Grha Sabha Pramana, Yogyakarta, Kamis, mengatakan kerja sama program pemberdayaan masyarakat itu khususnya untuk bidang pendidikan, kesehatan serta penciptaan lapangan kerja.

"Kita fokuskan pada pendidikan dan kesehataan," kata dia, dalam Talkshow bertajuk "Filantoropi untuk Pemberdayaan Umat".

Menurut Panut, dalam rogram pemberdayaan masyarakat, UGM akan mengikutsertakan 7.000 mahasiswa melalui program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) yang akan diterjunkan ke seluruh pelosok Tanah Air.

"Kami akan menerjunkan 7.000 mahasiswa khusus untuk memberdayakan masyarakat ini setiap tahunnya," kata dia.

Selain itu, UGM juga akan melibatkan mahasiswa dalam peningkatan kompetensi kemampuan penciptaan lapangan kerja menjelang lulus.

"Kami akan melibatkan generasi milenial dalam bentuk riset skripsi, tesis, dan disertasi, sehingga setelah lulus mereka juga menjadi manusia yang peduli pada bangsa dan negara," katanya.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan Muhammadiyah mengapresiasi terwujud kerja sama tripartit pemberdayaan umat ini.

Menurut Haedar, Muhammadiyah memiliki pengalaman panjang dalam urusan pemberdayaan masyarakat dari Papua, NTT hingga Aceh.

"Muhammadiyah punya modal dalam hal pemberdayaan, sehingga kita harapkan kerja sama semacam ini semakin lebih masif dan lebih banyak lagi untuk menggelorakan kegiatan filantropi pemberdayaan masyarakat," kata Haedar.

Ketua Umum Tahir Foundation Dato Sri Tahir mengatakan kerja sama tripartit menggandeng UGM dan Muhammadiyah sebagai salah satu komitmen untuk mendorong terlaksana pembangunan masyarakat Indonesia dari pinggiran.

"Saya bagian dari Indonesia. Setiap saya mendengar lagu Indonesia Raya, hati saya selalu bergetar, saya ingin mengembalikan kesuksesan yang sudah saya raih ini. Rasanya seluruh harta saya untuk saya sumbangkan bagi negeri ini, saya mau," kata pria yang dinobatkan sebagai orang terkaya nomor lima di Indonesia ini pula.