Semarang (ANTARA News) - Wuling Motors menunjukkan komitmen jangka panjang untuk berinvestasi di Indonesia dengan mendirikan pabrik yang memiliki kapasitas produksi maksimal mencapai 120 ribu unit per tahun di Indonesia.

Selain untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik yang ditarget sebanyak 30 ribu unit pada tahun 2018, Wuling juga melakukan studi untuk mengekspor kendaraannya ke sejumlah negara ASEAN, walaupun hal itu masih rencana jangka panjang.

Brand Manager Wuling Motors Dian Asmahani di Semarang, Rabu (28/2), mengatakan negara yang mungkin menjadi tujuan potensial ekspor Wuling adalah yang aturan lalulintasnya menggunakan lajur kiri, atau kendaraan yang memakai setir di sisi kanan.

"Yang potensial, setir kanan seperti Malaysia dan Thailand ya," kata Dian Asmahani di sela test drive Wuling Cortez di Semarang.

Kendati demikian, Dian tidak menjelaskan rencana ekspor itu secara mendetail karena pihaknya masih fokus untuk menjajaki pasar Indonesia melalui produk Confero dan Cortez di segmen MPV.

"Jika ada permintaan (ekspor), kami akan lihat. Tapi saat ini karena kami baru di Indonesia, kami mau fokus garap pasar Indonesia," kata Dian.

Ia mengatakan bahwa ekspor merupakan salah satu tujuan jangka panjang setelah produk Wuling diterima baik di Indonesia. Pada tahun-tahun pertama di Tanah Air, Wuling menargetkan 80 unit diler yang siap melayani konsumen sambil membidik penjualan 30 ribu unit.

Selain itu, mengacu pada kapasitas produksi maksimal 120 ribu unit per tahun itu, Wuling tidak hanya mampu menyediakan produk ekspor, namun juga model-model terbaru setelah Cortez dan Confero.

"Kami siapkan kapasitas segitu untuk produksi yang lebih banyak. Karena kami juga jangka panjang di sini. Tapi semuanya bertahap ya," kata Dian.