Jakarta (ANTARA News) - Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) mengaku terkendala pengajuan visa Australia ketika akan mengikuti kejuaraan uji coba Asian Games 2018 pada Maret.

"Kami kesulitan pengajuan visa karena atlet-atlet kami tidak punya pilihan saat mengisi formulir visa. Tidak ada lagi kolom pilihan pelaku olahraga dalam formulir itu," kata Wakil Ketua Umum Pengurus Besar PODSI Budiman Setiawan di sela-sela Rapat Anggota Tahunan (RAT) Komite Olimpiade Indonesia (KOI) di Jakarta, Rabu.

PODSI, menurut Budiman, mengagendakan pengiriman 21 atlet pemusatan pelatihan nasional cabang dayung ke Kejuaraan Dayung Australia Terbuka 2018.

"Atlet-atlet kami ragu saat mengisi formulir karena pilihan yang mungkin adalah `pelaku bisnis yang tidak menghasilkan sesuatu`," kata Budiman.

Kejuaraan Australia Terbuka 2018 menjadi ajang uji coba atlet-atlet pelatnas dayung PODSI menyusul keikutsertaan sejumlah atlet dari negara-negara Asia seperti China, Hong Kong, Korea, dan Vietnam.

PODSI telah mencoba konfirmasi kesulitan pengisian formulir visa itu kepada petugas di Kedutaan Australia. "Jika atlet-atlet kami salah mengisi formulir biaya pengajuan visa akan hangus," ujarnya.

Panitia penyelenggara Kejuaraan Dayung Australia Terbuka 2018, lanjut Budiman, telah mengirim dokumen-dokumen pendukung untuk pengajuan visa ke Negeri Kanguru itu.

"Kami baru mengetahui aturan pengisian formulir itu karena pada 2017 masih ada kolom pelaku olahraga," katanya.

Selain kejuaraan uji coba di Australia, pelatnas dayung PODSI juga mengagendakan pelatihan nasional di Belanda pada Mei hingga Juli.

"Kami akan mengirim 17 atlet berpotensi medali yang akan turun pada lima nomor perlombaan dalam Asian Games. Mereka akan berangkat pada Mei hingga dua pekan sebelum pertandingan di Palembang," kata Budiman.