Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) meminta siswa dan guru untuk mewaspadai bahaya radikalisme, pornografi yang marak di media sosial, dan narkoba yang mulai masuk pada satuan pendidikan.

"Ini adalah salah satu cara melemahkan negara kita. Untuk itu, kami menyampaikan kepada anak-anak ku dan kepala sekolah serta guru tolong perhatikan dan lihat bersama apabila ada indikasi yang mengkhawatirkan dan mencurigakan terkait tiga hal tersebut tolong segera di cegah," ujar Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdikbud, Supriano, di Jakarta, Rabu.

Oleh karena itu, Supriano berharap kepada para kepala sekolah dan guru untuk memasukkan muatan pendidikan karakter di semua mata pelajaran, baik pelajaran Matematika, IPA, IPS, PKn, dan lain-lain. "Pendidikan karakter bukanlah kurikulum, tetapi merupakan kurikulum tersembunyi yang masuk pada semua mata pelajaran.Kalau ini dilakukan, Insya Allah dengan Asistensi Pendidikan Pancasila dan Bela Negara anak-anak akan memiliki bekal yang kuat, akademis bagus, dan karakter yang bagus, dan inilah anak-anak yang akan mampu bersaing di abad 21,? tutur Supriano.

Sebelumnya, Kemdikbud menyelenggarakan Asistensi Pendidikan Pancasila dan Bela Negara ke-3 yang diikuti sekitar 1.000 siswa SMP di Medan, Sumatera Utara.

"Tularkan apa yang didapat dalam kegiatan ini kepada teman-teman lain. Lakukan perubahan diri dari negatif menjadi positif, yang tadinya malas, harus bersemangat, dan yang tadinya kurang peduli dengan teman, menjadi peduli dengan teman dan lingkungan, dan sebagainya," imbuh Supriano.

Pelaksanaan Asistensi Pendidikan Pancasila dan Bela Negara ke-3 trsebut merupakan salah satu Program Nawa Cita Presiden Joko Widodo yaitu Revolusi Mental.

Kemdikbud terus mendorong penguatan karakter siswa melalui program Asistensi Pendidikan Pancasila dan Bela Negara, bekerja sama dengan TNI

Pada kegiatan tersebut juga ditampilkan peragaan berbagai permainan untuk meningkatkan kecintaan siswa terhadap negara, pertunjukan ketangkasan prajurit, dan pameran alat utama sistem pertahanan (alutsista), seperti panser dan tank.