Pembangunan MRT Jakarta sudah 91,86 persen
28 Februari 2018 16:59 WIB
Foto dokumen: Pekerja melakukan pemasangan rel pada proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta, Selasa (31/10/2017). Pembangunan fisik MRT Jakarta fase 1 hingga akhir September 2017 telah mencapai 80 persen. (ANTARA FOTO/Reno Esnir) ()
Jakarta (ANTARA News) - PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menyatakan progress pengerjaan pembangunan sarana transportasi masal berbasis rel MRT sekarang sudah mencapai 91,86 persen.
"Terhitung sampai dengan 25 Februari 2018, progres penyelesaian proyek MRT di Jakarta sudah mencapai 91,86 persen," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, progres tersebut terdiri dari pembangunan stasiun bawah tanah (underground) yang telah mencapai 95,76 persen dan pembangunan stasiun layang (elevated) sekitar 87,9 persen.
"Pembangunan MRT masih terus berjalan dan masih on target. Sekarang kami sedang menyelesaikan pekerjaan konstruksi, diantaranya pengecoran, instalansi depo dan pemasangan jalur kereta," ujar William.
Lebih lanjut, dia menuturkan pada Desember 2018 akan dilakukan uji coba untuk kereta tanpa penumpang. Kemudian, kereta MRT itu akan mulai dioperasikan pada Maret 2019 mendatang.
Sementara itu, Direktur Operasional dan Pemeliharaan MRT Jakarta Agung Wicaksono mengatakan pihaknya juga mengirimkan sejumlah karyawan untuk mengikuti pelatihan atau On Job Training (OJT) di Perusahaan Listrik Negara (PLN).
"OJT itu berlangsung selama 10 hari, yaitu dari 19 hingga 28 Februari 2018 dan bertempat di PLN Semarang, Jawa Tengah. Pelatihan itu dilakukan untuk memahami tata cara pengoperasian gardu induk," tutur Agung.
Selama pelatihan, dia mengungkapkan para peserta mempelajari mengenai operasi sistem tenaga listrik, proteksi gardu induk, pengoperasian gardu induk dan monitoring peralatan gardu induk.
"Karena dalam pengoperasiannya nanti, MRT akan membutuhkan listrik, makanya kami harus belajar dari ahlinya, yaitu PLN. Kami berharap para peserta dapat menyerap semua ilmu dan mengaplikasikannya dengan baik," ungkap Agung.
"Terhitung sampai dengan 25 Februari 2018, progres penyelesaian proyek MRT di Jakarta sudah mencapai 91,86 persen," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, progres tersebut terdiri dari pembangunan stasiun bawah tanah (underground) yang telah mencapai 95,76 persen dan pembangunan stasiun layang (elevated) sekitar 87,9 persen.
"Pembangunan MRT masih terus berjalan dan masih on target. Sekarang kami sedang menyelesaikan pekerjaan konstruksi, diantaranya pengecoran, instalansi depo dan pemasangan jalur kereta," ujar William.
Lebih lanjut, dia menuturkan pada Desember 2018 akan dilakukan uji coba untuk kereta tanpa penumpang. Kemudian, kereta MRT itu akan mulai dioperasikan pada Maret 2019 mendatang.
Sementara itu, Direktur Operasional dan Pemeliharaan MRT Jakarta Agung Wicaksono mengatakan pihaknya juga mengirimkan sejumlah karyawan untuk mengikuti pelatihan atau On Job Training (OJT) di Perusahaan Listrik Negara (PLN).
"OJT itu berlangsung selama 10 hari, yaitu dari 19 hingga 28 Februari 2018 dan bertempat di PLN Semarang, Jawa Tengah. Pelatihan itu dilakukan untuk memahami tata cara pengoperasian gardu induk," tutur Agung.
Selama pelatihan, dia mengungkapkan para peserta mempelajari mengenai operasi sistem tenaga listrik, proteksi gardu induk, pengoperasian gardu induk dan monitoring peralatan gardu induk.
"Karena dalam pengoperasiannya nanti, MRT akan membutuhkan listrik, makanya kami harus belajar dari ahlinya, yaitu PLN. Kami berharap para peserta dapat menyerap semua ilmu dan mengaplikasikannya dengan baik," ungkap Agung.
Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018
Tags: