Skopje (ANTARA News) - Ribuan warga Makedonia berunjuk rasa di jalan-jalan di ibu kota Skopje, Selasa (27/2), untuk memprotes kemungkinan perubahan nama negara mereka, seperti diminta Yunani guna mengakhiri perselisihan antara kedua negara.

Mengabaikan cuaca yang dingin dan salju, demonstran, yang diatur jaringan beberapa asosiasi sipil, memegang payung dalam warna bendera Makedonia dan meneriakkan "Berjayalah Makedonia!" dan "Rakyat Makedonia!"

Para pemrotes menuntut agar pembicaraan yang sedang berlangsung antara pemerintah Makedonia dan Yunani yang bertujuan memecahkan perselisihan selama 25 tahun itu dihentikan.

Athena, yang mengancam akan memveto keanggotaan Makedonia di NATO dan dapat menghalangi upayanya untuk bergabung dengan Uni Eropa, menganggap penggunaan nama itu oleh Makedonia mengindikasikan Skopje mengklaim wilayah bersejarah di Yunani utara dengan nama yang sama.

Baca juga: Yunani ingin nama yang "tak bisa diterjemahkan" untuk Makedonia

Namun, Makedonia mencapai kemajuan yang signifikan baru-baru ini dan Uni Eropa mengatakan pihaknya "sangat yakin" perselisihan itu akan diselesaikan sebelum Juli tahun ini.

"Nama negara tidak boleh diganti," tegas penulis Makedonia, Eftim Kletnikov, kepada massa yang berkumpul di depan markas besar Uni Eropa di Skopje dan berunjuk rasa ke parlemen.

Partai politik, termasuk oposisi utama VMRO-DPMNE, mengatakan bahwa mereka bukanlah dalang di balik demonstrasi tersebut, demikian AFP.

Baca juga: Yunani ingin selesaikan sengketa nama Makedonia tahun ini