Jakarta (ANTARA News) - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma`ruf Amin menilai pelaku penyerangan tokoh agama memang ada yang benar-benar gila, tetapi ada juga yang kegilaannya diragukan.
Untuk itu Ma'ruf mendesak polisi menyelidiki secara tuntas kondisi kejiwaan para pelaku penyerangan tokoh agama itu.
"Saya melihat ada yang benar gila, ada yang sepertinya agak diragukan kebenaran gilanya. Kalau begitu harus diselidiki mana yang gila bener, apa mana yang tidak," kata Ma`ruf di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.
Menurut Ma`ruf, setelah kondisi kejiwaan para pelaku diketahui pasti maka polisi bisa memutuskan untuk melanjutkan proses penegakan hukum.
Dia meminta polisi segera memeriksa dan menjelaskan kepada masyarakat proses hukum para pelaku.
"Kalau yang bener (gila) diobati, kalau tidak gila ya diproses," kata Ma`ruf.
Presiden Jokowi sebelumnya juga telah meminta Polri menangani kasus penyerangan tokoh agama secara tuntas dan detil.
Jokowi mengimbau Polri memberikan keamanan maksimal kepada ulama, tokoh agama dan masyarakat.
Wakapolri Komjen (Pol) Syafruddin menjelaskan Polisi membentuk tim besar yang melibatkan pakar, dokter dan rumah sakit jiwa untuk mendalami kasus penyerangan yang diduga mengalami gangguan jiwa di Jawa Timur.
Syafruddin meminta investigasi penyerangan dilakukan secara terbuka.
Baca juga:Menag ingatkan semua pihak waspadai penyerangan pemuka agama
Ketua MUI soal penyerang agamawan: ada yang gila beneran
28 Februari 2018 15:29 WIB
Ketua MUI KH Ma'ruf Amin memberikan keterangan kepada wartawan usai diterima Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (28/2/2018). (ANTARA/Joko Susilo)
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018
Tags: