Wapres menambahkan bahwa perdamaian harus dipupuk, termasuk menempa ikatan kepercayaan antara orang-orang di semua tingkat dan membangun komitmen yang kuat dan solid dari semua elemen masyarakat, untuk menegakkan prinsip saling menghormati dan pengertian dan membangun dialog.
"Inklusivitas dalam membangun perdamaian sangat penting. Setiap orang Afghanistan adalah elemen kunci dan harus menjadi bagian dari solusi. Suara setiap orang Afghanistan harus didengar. Tidak ada yang harus ditinggalkan, semua suara terdengar. Karena Inklusivitas menyuntikkan rasa memiliki dan berbagi tanggung jawab terhadap perdamaian dan pembangunan perdamaian," pesan Wapres.
Baca juga: Wapres diterima Presiden Afghanistan di istana Delkussa
Baca juga: Wapres lanjutkan lawatan hari kedua di Afghanistan
Lebih lanjut dikatakan Wapres bahwa hal yang juga penting dalam membangun perdamaian adalah meningkatkan kepercayaan masyarakat dan, meningkatkan kredibilitas proses itu sendiri. "Ini adalah bahan penting untuk perdamaian yang tahan lama," ujarnya.
Komitmen perdamaian
Sementara itu, Wapres menyatakan kehadirannya dalam pertemuan membahas perdamaian di Afghanistan, Konferensi Proses Kabul ke-2, guna menegaskan komitmen Indonesia untuk perdamaian di Negeri yang tengah dilanda kekerasan tersebut.
"Saya hadir di sini dalam konferensi ini dan menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk berkontribusi dalam proses perdamaian dan Perdamaian di Afghanistan," katanya.
"Saya hadir di sini dalam konferensi ini dan menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk berkontribusi dalam proses perdamaian dan Perdamaian di Afghanistan," katanya.
Baca juga: Wapres melawat ke Afghanistan
Bagi Indonesia, kata Wapres pertemuan ini sangat penting dalam proses perdamaian di Afghanistan, karena konflik berkepanjangan selama 40 sangat membuat siapapun menderita.
"Merobek persatuan masyarakat dan menghambat pembangunan sosial dan ekonomi. Karena konflik tidak pernah menguntungkan siapapun," ujar Wapres JK, menegaskan.
Untuk itu, kata Wapres, Indonesia, tanpa ragu-ragu menyambut dan menerima permintaan Afghanistan untuk menjadi tuan rumah Konferensi Ulama Internasional. "Indonesia percaya bahwa Konferensi Ulama ini akan berkontribusi untuk mengakhiri konflik yang menghancurkan," ucapnya.
Bagi Indonesia, kata Wapres pertemuan ini sangat penting dalam proses perdamaian di Afghanistan, karena konflik berkepanjangan selama 40 sangat membuat siapapun menderita.
"Merobek persatuan masyarakat dan menghambat pembangunan sosial dan ekonomi. Karena konflik tidak pernah menguntungkan siapapun," ujar Wapres JK, menegaskan.
Untuk itu, kata Wapres, Indonesia, tanpa ragu-ragu menyambut dan menerima permintaan Afghanistan untuk menjadi tuan rumah Konferensi Ulama Internasional. "Indonesia percaya bahwa Konferensi Ulama ini akan berkontribusi untuk mengakhiri konflik yang menghancurkan," ucapnya.