PIM segera akuisisi AAF untuk pengembangan industri
27 Februari 2018 05:06 WIB
Arsip: Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat (ketiga kanan), didampingi Direktur Pemasaran Achmad Tossin Sutawikara (kanan) dan Direktur Komersil PT Kujang Cikampek Rita Widayati (keempat kanan), meninjau gudang pupuk Lini 3, di Karawang, Jawa Barat, Rabu (4/10/2017). (ANTARA FOTO/HO)
Lhokseumawe (ANTARA News) - PT Pupuk Iskandar Muda yang berlokasi di Krueng Geukuh, Aceh Utara, Provinsi Aceh, akan segera mengakuisisi PT ASEAN Aceh Fertilezer untuk pengembangan industri pupuk.
Dirut PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) Achmad Fadhiel di Lhokseumawe, Senin malam, mengatakan dalam waktu dekat PT ASEAN aceh Fertilizer (AAF) yang juga pabrik pupuk yang telah lama mati suri itu, akan segera diakuisisi oleh PIM untuk dijadikan sebagai nak perusahaannya.
"Tahun ini AAF akan segera diakuisisi PIM. Nantinya kawasan AAF yang terletak di sebelah barat PIM tersebut, menjadi lokasi pengembangan kawasan industri PIM," ujar Achmad Fadhiel.
Terkait akuisisi tersebut, saat ini pihak PT Pupuk Indonesia selaku induk PIM, sedang melakukan negoisasi dengan pihak likuidator terhadap rencana tersebut.
PIM berencana membangun pabrik pupuk majemuk NPK. Untuk mendukung produksi pupuk NPK tersebut, PIM akan bekerja sama dengan perusahaan asal Yordania, Jordan Phosphat Mines Company, untuk pembangunan pabrik asam fosfat, salah satu bahan baku untuk produksi pupuk majemuk.
Selain itu, beberapa perusahaan yang terlibat dalam pembangunan pabrik pupuk NPK antara lain, PIM dengan saham 41 persen, PT Pupuk Kaltim 19 persen dan Jordan Phosphat Mines Corparation (JPMC) sebesar 40 persen.
Pabrik NPK nantinya, tahap awal jumlah produksi yang dihasilkan mencapai 500 ribu ton per tahun. Produksi pupuk NPK itu nantinya, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pupuk NPK dalam negeri yang selama ini diimpor.
Dirut PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) Achmad Fadhiel di Lhokseumawe, Senin malam, mengatakan dalam waktu dekat PT ASEAN aceh Fertilizer (AAF) yang juga pabrik pupuk yang telah lama mati suri itu, akan segera diakuisisi oleh PIM untuk dijadikan sebagai nak perusahaannya.
"Tahun ini AAF akan segera diakuisisi PIM. Nantinya kawasan AAF yang terletak di sebelah barat PIM tersebut, menjadi lokasi pengembangan kawasan industri PIM," ujar Achmad Fadhiel.
Terkait akuisisi tersebut, saat ini pihak PT Pupuk Indonesia selaku induk PIM, sedang melakukan negoisasi dengan pihak likuidator terhadap rencana tersebut.
PIM berencana membangun pabrik pupuk majemuk NPK. Untuk mendukung produksi pupuk NPK tersebut, PIM akan bekerja sama dengan perusahaan asal Yordania, Jordan Phosphat Mines Company, untuk pembangunan pabrik asam fosfat, salah satu bahan baku untuk produksi pupuk majemuk.
Selain itu, beberapa perusahaan yang terlibat dalam pembangunan pabrik pupuk NPK antara lain, PIM dengan saham 41 persen, PT Pupuk Kaltim 19 persen dan Jordan Phosphat Mines Corparation (JPMC) sebesar 40 persen.
Pabrik NPK nantinya, tahap awal jumlah produksi yang dihasilkan mencapai 500 ribu ton per tahun. Produksi pupuk NPK itu nantinya, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pupuk NPK dalam negeri yang selama ini diimpor.
Pewarta: Mukhlis
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: