Petra Sihombing bicara soal lagu terbarunya, "Take it ot Leave it"
26 Februari 2018 10:28 WIB
Film Cahaya Kecil Penyanyi dan aktor Petra Sihombing hadir dalam gala premier film "Cahaya Kecil" di Jakarta, Senin (23/9). Film bergenre drama arahan sutradara Benni Setiawan ini bercerita tentang kehidupan keluarga mantan RockStar era tahun 80-an dalam film tersebut Petra Sihombing akan beradu akting dengan Andi /RIF, Happy Salma, serta Verdi Solaiman, dan akan tayang serentak pada 26 September mendatang. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja) ()
Jakarta (ANTARA News) - Penyanyi Petra Sihombing baru saja memproduseri salah satu band jazz lewat lagu " Take It or Leave It" yang dia tulis bersama Bluey cs.
Lagu ini bercerita tentang sebuah kesempatan sekaligus implementasi makna Take it or Leave it itu sendiri bagi Petra. Berawal dari keputusannya pergi dari zona nyaman dengan berdiri sendiri tanpa major label, kini ia punya kesempatan untuk berkolaborasi dengan Incognito.
"This song is about taking a chance, or leaving it. Kalo lo dapet satu kesempatan, lo bakal ambil apa enggak. It’s about sacrificing my comfort zone to level up in life," ujar dia dalam keterangan tertulisnya, Senin.
"Kalo lo mau naik level, lo pasti harus ngelewatin proses ga enak nya. Are you willing to take that risk? Itu yang gue tanya ke diri gue sendiri. Jadi kaya gue ngasih pilihan ke diri gue sendiri, take it, or leave it," sambung Petra.
Dari segi pembuatan aransemen musik, dia mengakui lagu ini dipenuhi eksperimen alat musik dari jenis musik yang berbeda.
"Take It or Leave It ini jadi musiknya duluan. Gue bereksperimen dengan sampling drums dari lagu lain, gue ambil kick nya doang, terus snare dari lagu lain lagi, gitar gue mainin live terus gue sampling, dan seterusnya," kata Petra.
Formula pembuatan lirik
Petra ingin lagu ini menjadi lagu yang hit dan dikenal luas. Terinspirasi dari lagu "Mine", dia mencoba kembali bereksperimen dengan formula pembuatan lirik.
"Apa yang bisa bikin lagu itu jadi hit? Gue dalemin. Gue bedah lagu gue sendiri, lalu gue lawan dengan formula baru bikinan gue. A successful song is formulatic, but there’s got to be another formula for a hit song. Take It or Leave It adalah produk dari pemikiran gue itu," papar dia.
Bagi Petra, berkolaborasi dengan Incognito memberikan banyak pengalaman berharga. Selain dari segi musik dan sound, dia juga belajar soal menghargai waktu.
"Gue belajar banyak banget dari Bluey dan Mo, his sound engineer. Their attention to details, their musicality, dan yang paling gue belajar, their respect for time. Kalo bilang jam 11, ya jam. Gue sendiri masih susah begitu, karena kebiasaan. Tapi jadinya waktu kerja disana, on time, dan mood jadi bener, nggak berantakan," kata dia.
Lagu "Take It or Leave It" kolaborasi Petra bersama Incognito sudah dirilis pada 23 Februari lalu.
Baca juga: Penonton Java Jazz padati hall, Tompi duet Incognito
Lagu ini bercerita tentang sebuah kesempatan sekaligus implementasi makna Take it or Leave it itu sendiri bagi Petra. Berawal dari keputusannya pergi dari zona nyaman dengan berdiri sendiri tanpa major label, kini ia punya kesempatan untuk berkolaborasi dengan Incognito.
"This song is about taking a chance, or leaving it. Kalo lo dapet satu kesempatan, lo bakal ambil apa enggak. It’s about sacrificing my comfort zone to level up in life," ujar dia dalam keterangan tertulisnya, Senin.
"Kalo lo mau naik level, lo pasti harus ngelewatin proses ga enak nya. Are you willing to take that risk? Itu yang gue tanya ke diri gue sendiri. Jadi kaya gue ngasih pilihan ke diri gue sendiri, take it, or leave it," sambung Petra.
Dari segi pembuatan aransemen musik, dia mengakui lagu ini dipenuhi eksperimen alat musik dari jenis musik yang berbeda.
"Take It or Leave It ini jadi musiknya duluan. Gue bereksperimen dengan sampling drums dari lagu lain, gue ambil kick nya doang, terus snare dari lagu lain lagi, gitar gue mainin live terus gue sampling, dan seterusnya," kata Petra.
Formula pembuatan lirik
Petra ingin lagu ini menjadi lagu yang hit dan dikenal luas. Terinspirasi dari lagu "Mine", dia mencoba kembali bereksperimen dengan formula pembuatan lirik.
"Apa yang bisa bikin lagu itu jadi hit? Gue dalemin. Gue bedah lagu gue sendiri, lalu gue lawan dengan formula baru bikinan gue. A successful song is formulatic, but there’s got to be another formula for a hit song. Take It or Leave It adalah produk dari pemikiran gue itu," papar dia.
Bagi Petra, berkolaborasi dengan Incognito memberikan banyak pengalaman berharga. Selain dari segi musik dan sound, dia juga belajar soal menghargai waktu.
"Gue belajar banyak banget dari Bluey dan Mo, his sound engineer. Their attention to details, their musicality, dan yang paling gue belajar, their respect for time. Kalo bilang jam 11, ya jam. Gue sendiri masih susah begitu, karena kebiasaan. Tapi jadinya waktu kerja disana, on time, dan mood jadi bener, nggak berantakan," kata dia.
Lagu "Take It or Leave It" kolaborasi Petra bersama Incognito sudah dirilis pada 23 Februari lalu.
Baca juga: Penonton Java Jazz padati hall, Tompi duet Incognito
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: