Surabaya (ANTARA News) - Mantan Gubernur Jawa Timur Imam Utomo memuji cara Calon Wakil Gubernur Puti Guntur Soekarno untuk mendekatkan diri kepada rakyat pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018.

"Yang dilakukan Mbak Puti sudah bagus, mendekatkan diri terus pada masyarakat," ujarnya di sela silaturahim yang dilakukan Puti ke kediaman Imam Utomo di Surabaya, Minggu.

Imam Utomo sebelumnya berkarir di militer dengan pangkat terakhir mayor jenderal angkatan darat, pernah menjabat Panglima Kodam V/Brawijaya, kemudian terpilih sebagai Gubernur Jawa Timur dua periode yaitu 1998-2008.

Imam Utomo menjabat Gubernur melalui pemilihan yang dilakukan DPRD Jawa Timur sekaligus menggantikan posisi Basofi Soedirman, yang kemudian digantikan Soekarwo sebagai Gubernur dua periode saat ini.

Saat pertemuan para kiai sepuh di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, 6 Februari 2018, Imam Utomo mengaku mendukung pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Puti Guntur Soekarno pada Pilkada tahun ini.

"Sebagai santri, saya mendukung para kiai. Kalau para kiai sudah menjatuhkan pilihan pada Gus Ipul-Mbak Puti, saya mendukung," katanya saat itu.

Sementara, Puti Guntur Soekarno mengaku bersyukur bisa bersilaturahim dan diterima oleh Imam Utomo yang merupakan tokoh masyarakat Jawa Timur.

"Beliau pernah menjadi tokoh militer dan pemerintahan, mantan gubernur dua periode. Warga Jatim pasti terkenang kepemimpinan Pak Imam," katanya.

Puti yang didampingi suaminya Joy Kamerun juga sempat menunaikan ibadah Shalat Shubuh berjamaah di Masjid Nurul Iman di dalam kompleks perumahan Margorejo Indah, Surabaya.

Mantan anggota DPR RI itu juga didampingi Ketua DPRD Kota Surabaya Armuji, Wakil Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin dan sejumlah tokoh partai pengusung Gus Ipul-Puti.

Pilkada Jatim 2018 untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2019-2024 diikuti dua pasangan calon, yakni Khofifah-Emil Dardak di nomor urut satu, dan Gus Ipul-Puti di nomor urut dua.

Pasangan nomor satu merupakan calon dari koalisi Partai Demokrat, Golkar, PAN, PPP, Hanura dan NasDem, sedangkan pasangan nomor dua adalah calon dari gabungan PKB, PDI Perjuangan, PKS serta Gerindra.