Deputi Bidang Pembiayaan Kemenkop UKM Yuana Sutyowati mengharapkan peran dari Koperasi Simpan Pinjam (KSP) dan Unit Simpan Pinjam (USP) Koperasi untuk memberikan pelayanan kepada anggota selaku pelaku usaha dalam rangka memenuhi kebutuhan permodalan.
"KSP/USP merupakan lembaga keuangan alternatif perlu terus ditingkatkan kinerjanya sehingga menjadi sehat, kuat, dan mandiri agar mampu memperluas akses pembiayaan bagi UMKM," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.
Yuana juga mengatakan KSP/USP yang sehat dan memiliki kinerja yang baik dapat bersinergi dengan berbagai lembaga keuangan lainnya untuk memperluas akses koperasi dan UMKM kepada lembaga keuangan formal.
Baca juga: Kemenkop galakkan program gerakan kewirausahaan nasional
Baca juga: Kemenkop minta UKM terapkan digitalisasi ekonomi
KSP/USP yang sehat sekaligus diharapkan dapat menjadi penyalur kredit ultra mikro dengan plafon pinjaman antara Rp1 juta sampai dengan Rp10 juta dan kredit usaha rakyat (KUR) dengan bunga 7 persen pertahun.
"Pemberdayaan Koperasi dan UMKM memerlukan koordinasi dan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah serta stakeholder termasuk masyarakat, asosiasi UMKM, akademisi, dunia usaha termasuk perbankan dan lembaga keuangan nonbank," ujar Yuana.
Ia mendorong pemerintah daerah untuk juga memprioritaskan peningkatan kapasitas KSP/USP Koperasi sebagai lembaga keuangan formal.
Dengan begitu KSP/USP menjadi semakin sehat dan mandiri sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada anggotanya, kata Yuana.
Baca juga: 10 UKM Indonesia tampil di Bahrain International Garden Show 2018
Baca juga: Rencana diskon pajak UKM, Menperin angkat dua jempol