Palu (ANTARA News) - Sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah ke depan hingga Maret 2018 masih diguyur hujan sedang sampai lebat, kata pejabat berwenang di daerah itu.

Affandi, seorang prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Palu, Sabtu membenarkan curah hujan di beberapa wilayah di provinsi ini terbilang masih cukup tinggi sehingga perlu tetap diwaspadai masyarakat.

Apalagi, kata dia, hujan disertai angin kencang dan petir sehingga rawan terjadinya bencana banjir dan tanah longsor, khususnya di sejumlah daerah dan kota di Sulteng.

Daerah-daerah yang tingkat curah hujannya tinggi dan perlu diwaspadai antara lain di bagian utara Sulteng yakni Kabupaten Buol dan Tolitoli.

Berikutnya di Kabupaten Morowali dan Morowali Utara, Banggai, Banggai Kepulauan dan Banggai Laut, Sigi, Donggala dan juga Palu, Ibu Kota Provinsi Sulteng.

Selain curah hujan tinggi, juga gelombang laut di Parairan Sulteng, terutama di Buol, Tolitoli, Banggai, Banggai Laut dan Kepulauan serta Pantai Barat Kabupaten Donggala ketinggian ombak berkisar satu sampai dua meter sehingga rawan bagi nelayan.

Nelayan yang menggunakan kapal-kapal motor kecil dan perahu harus waspada karena gelombang laut cukup besar dan tinggi.

Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulteng, Bartholomeus Tandigala juga mengingatkan masyarakat yang bermukim di daerah aliran sungai (das) perbukitan dan pesisir pantai untuk tetap waspada.

Berdasarkan informasi dari BMKG menyebutkan musim hujan di wilayah Sulteng masih akan berlangsung hingga Maret 2018.

Hampir semua kabupaten/kota di Sulteng rawan bencana alam banjir dan longsor karena banyak sungai. Selain itu struktur tanah di Sulteng terbilang labit sehingga mudah longsor ketika curah hujan meningkat.

Namun, kata dia, daerah yang selama ini paling rawan banjir adalah Kabupaten Tolitoli. Berikut, Kabupaten Donggala, Morowali, Morowali Utara, Parigi Moutong, Poso, Buol dan Banggai.