Kapolri ajak umat bergandengan tangan jaga NKRI
24 Februari 2018 17:20 WIB
Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian (ketiga kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum PP Persatuan Islam (Persis) Aceng Zakaria (kedua kanan) saat menghadiri silaturahmi akbar Persatuan Islam (Persis) di Monumen Perjuangan Rakyat, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (24/2/2018). Dalam kesempatan tersebut, Kapolri mengajak umat Islam untuk menjaga keutuhan bangsa serta siap untuk bekerjasama dengan Persis. (ANTARA /Raisan Al Farisi)
Bandung (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Tito Karnavian mengajak seluruh umat Islam di Indonesia untuk bergandengan tangan dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Kita bersama-sama bergandengan tangan menjaga keutuhan NKRI yang kita cintai," ujarnya saat menghadiri silaturahim akbar Persis di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, di Bandung, Sabtu.
Tito menyampaikan rasa bangganya karena dapat hadir dalam silaturahim akbar keluarga Persis kali ini karena organisasi keagamaan tersebut tak hanya berperan dalam merebut kemerdekaan semata, namun juga mengisi kemerdekaan dengan pendidikan dan dakwah.
Ia berharap melalui silaturahim itu tercipta keutuhan umat dalam kerangka NKRI, dan tidak seperti Uni Soviet dan Yugoslavia yang telah terpecah belah atau menjadi kisruh layaknya di Timur Tengah.
"Ingin menyampaikan selamat kepada pengurus terselenggara acara ini. Saya berharap Persis betul-betul mengisi kemerdekaan, artinya tepat," katanya.
Selain itu, ia akan memerintahkan anak buahnya untuk sama-sama untuk bergandengan tangan bersama Persis maupun dengan organisasi keagamaan lainnya yang ada di Indonesia.
"Untuk itu tentunya Polri siap untuk bersama Persis untuk mengisi kemerdekaan ini," demikian Jenderal Polisi Tito Karnavian.
Sementara itu, Ketua Umum Persis Aceng Zakaria berharap silaturahim akbar tersebut menjadi momentum persatuan umat Islam di Indonesia, khususnya di internal Persis dalam menjaga silaturahim dan meningkatkan soliditas dakwah.
"Saya tegaskan tujuan ini memfasilitasi terjalinnya silaturahim langsung secara fisikal dan kolosal antara seluruh elemen jamiyah Persis, khususnya Jabar dan utusan daerah," tuturnya.
Ia juga berharap, silaturahim itu menjadi pengingat agar kasus-kasus penyerangan terhadap ulama tidak terulang. Di sisi lain, ia berharap jajaran kepolisian dapat mengusut tuntas segala bentuk intimidasi terhadap ulama guna tercipta rasa aman dan nyaman.
"Kita bersyukur segala sesuatunya pasti ada hikmahnya. Terima kasih ke orang gila jadi momentum menjaga ulama. Polisi juga sekarang mengamankan pesantren kita siang dan malam," demikian Aceng Zakaria.
"Kita bersama-sama bergandengan tangan menjaga keutuhan NKRI yang kita cintai," ujarnya saat menghadiri silaturahim akbar Persis di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, di Bandung, Sabtu.
Tito menyampaikan rasa bangganya karena dapat hadir dalam silaturahim akbar keluarga Persis kali ini karena organisasi keagamaan tersebut tak hanya berperan dalam merebut kemerdekaan semata, namun juga mengisi kemerdekaan dengan pendidikan dan dakwah.
Ia berharap melalui silaturahim itu tercipta keutuhan umat dalam kerangka NKRI, dan tidak seperti Uni Soviet dan Yugoslavia yang telah terpecah belah atau menjadi kisruh layaknya di Timur Tengah.
"Ingin menyampaikan selamat kepada pengurus terselenggara acara ini. Saya berharap Persis betul-betul mengisi kemerdekaan, artinya tepat," katanya.
Selain itu, ia akan memerintahkan anak buahnya untuk sama-sama untuk bergandengan tangan bersama Persis maupun dengan organisasi keagamaan lainnya yang ada di Indonesia.
"Untuk itu tentunya Polri siap untuk bersama Persis untuk mengisi kemerdekaan ini," demikian Jenderal Polisi Tito Karnavian.
Sementara itu, Ketua Umum Persis Aceng Zakaria berharap silaturahim akbar tersebut menjadi momentum persatuan umat Islam di Indonesia, khususnya di internal Persis dalam menjaga silaturahim dan meningkatkan soliditas dakwah.
"Saya tegaskan tujuan ini memfasilitasi terjalinnya silaturahim langsung secara fisikal dan kolosal antara seluruh elemen jamiyah Persis, khususnya Jabar dan utusan daerah," tuturnya.
Ia juga berharap, silaturahim itu menjadi pengingat agar kasus-kasus penyerangan terhadap ulama tidak terulang. Di sisi lain, ia berharap jajaran kepolisian dapat mengusut tuntas segala bentuk intimidasi terhadap ulama guna tercipta rasa aman dan nyaman.
"Kita bersyukur segala sesuatunya pasti ada hikmahnya. Terima kasih ke orang gila jadi momentum menjaga ulama. Polisi juga sekarang mengamankan pesantren kita siang dan malam," demikian Aceng Zakaria.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018
Tags: