Tips menyetir saat banjir
24 Februari 2018 11:58 WIB
Sejumlah pengemudi mobil menerjang banjir yang melanda diwilayah Bayat, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (28/11/2017). (ANTARA FOTO/Aloysius Nugroho)
Jakarta (ANTARA News) - Musim hujan yang masih berlangsung di Tanah Air menyebabkan sejumlah ruas jalan tergenang air, bahkan banjir.
Di ibu kota, hujan seringkali satu paket dengan macet sehingga tidak ada pilihan selain melewati jalan tersebut meski tergenang air.
Manajer Senior Layanan Teknis dan Garansi PT Honda Prospect Motor, Muhamad Zuhdi, saat ditemui di acara Honda Skill Contest 2018 di Sunter, Jakarta, Sabtu, menyarankan pengendara untuk melihat ketinggian genangan air melalui saringan udara.
"Lihat ketinggiannya, aman atau tidak untuk dilewati," kata Zuhdi.
Jika melewati batas saringan udara, air berisiko tersedot melalui saringan udara sehingga menyebabkan water hammer dan dapat merusak mobil karena air tidak dapat dikompresi mesin.
Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual PT Honda Prospect Motor, Jonfis Sandy menyarankan untuk tidak menorobos genangan jika air cukup tinggi. Selain berisiko merusak mesin mobil, keamanan pengendara juga terkendala karena tidak mengetahui kondisi jalan, misalnya, berlubang.
Jika harus tetap melewati jalan tersebut, pastikan gas mobil tidak hilang sambil sedikit mengerem.
Lantas, apa yang harua dilakukan setelah mobil terkena banjir?
Menurut Jonfis, tidak ada mobil yang benar-benar tahan banjir.
Mobil yang menerobos genangan kemungkinan besar tidak mengalami kendala, jika genangan tidak tinggi.
Tapi, jika mobil sudah terendam air, disarankan untuk tidak menyalakan mobil lagi.
Pengguna disarankan untuk segera membawanya ke bengkel resmi agar risiko kerusakan tidak semakin besar.
Di ibu kota, hujan seringkali satu paket dengan macet sehingga tidak ada pilihan selain melewati jalan tersebut meski tergenang air.
Manajer Senior Layanan Teknis dan Garansi PT Honda Prospect Motor, Muhamad Zuhdi, saat ditemui di acara Honda Skill Contest 2018 di Sunter, Jakarta, Sabtu, menyarankan pengendara untuk melihat ketinggian genangan air melalui saringan udara.
"Lihat ketinggiannya, aman atau tidak untuk dilewati," kata Zuhdi.
Jika melewati batas saringan udara, air berisiko tersedot melalui saringan udara sehingga menyebabkan water hammer dan dapat merusak mobil karena air tidak dapat dikompresi mesin.
Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual PT Honda Prospect Motor, Jonfis Sandy menyarankan untuk tidak menorobos genangan jika air cukup tinggi. Selain berisiko merusak mesin mobil, keamanan pengendara juga terkendala karena tidak mengetahui kondisi jalan, misalnya, berlubang.
Jika harus tetap melewati jalan tersebut, pastikan gas mobil tidak hilang sambil sedikit mengerem.
Lantas, apa yang harua dilakukan setelah mobil terkena banjir?
Menurut Jonfis, tidak ada mobil yang benar-benar tahan banjir.
Mobil yang menerobos genangan kemungkinan besar tidak mengalami kendala, jika genangan tidak tinggi.
Tapi, jika mobil sudah terendam air, disarankan untuk tidak menyalakan mobil lagi.
Pengguna disarankan untuk segera membawanya ke bengkel resmi agar risiko kerusakan tidak semakin besar.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018
Tags: