Karo, Sumatera Utara (ANTARA News) - Menteri Sosial Idrus Marham memberikan motivasi dan semangat kepada anak-anak di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara yang ikut mengungsi akibat erupsi Gunung Sinabung.

Motivasi itu disampaikan Mensos ketika memberikan bantuan bagi pengungsi di Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Jumat.

Di hadapan puluhan anak pengungsi erupsi Gunung Sinabung, Mensos menceritakan kisahnya saat masih di Sulawesi Selatan.

Meski berstatus sebagai anak petani, namun Mensos mengaku tidak pernah putus asa untuk mengejar cita-cita nya.

Sebagai anak petani, Mensos yang juga politisi Partai Golkar tersebut mengaku sering menjual rumput yang dipikul ke peternakan kuda

"Rumput itu untuk makanan kuda, dipikul dari kampung," katanya.


Baca juga: Kemensos siapkan Rp3 miliar penanganan korban Sinabung




Baca juga: TNI-Polri bersihkan material menutup lahar dingin

Tidak jarang, ia juga sering menjual pasir untuk menambah biaya pendidikannya.

Disebabkan memiliki semangat yang besar dalam belajar, Mensos mengaku selalu mendapatkan rangking pertama jika menjalani ujian di sekolah.

Setelah menamatkan SMA, ia melanjutkan perkuliahan di Makassar dan terpilih menjadi sarjana teladan karena gigih dalam mengikuti pelajaran.

Dengan keberhasilannya dalam perkuliahan, banyak mahasiswa yang tidak yakin jika ia anak seorang petani. Orang selalu berpikir orang tua Idrus adalah pengusaha.



"Ketika orang tua saya datang, baru mereka yakin saya anak petani," katanya.

Didampingi pemerhati anak Kak Seto, Idrus Marham menceritakan jika ia banyak mendapatkan tawaran pekerjaan dengan keilmuan yang dimiliki.

"Saya terpilih (menjadi) sarjana teladan. Akhirnya, menjadi menteri sosial, dulu tak pernah diperkirakan. Kuncinya belajar," katanya.

Karena itu, Idrus mengharapkan anak pengungsi Sinabung tidak pernah putus asa dengan kondisi yang ada dan terus menimba ilmu.

"Suatu saat, diantara kalian ada yang jadi bupati, jadi gubernur, termasuk menjadi menteri," ujarnya disambut tepuk tangan puluhan anak pengungsi tersebut.